News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Perbandingan Dana Kampanye Joe Biden dan Donald Trump, Capres Petahana Nyaris Kehabisan Modal

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Persaingan ketat dalam Pemilihan Presiden (pilpres) AS mendorong para partai makin jor-joran dalam mendanai kampanye, tercatat sejak Juni 2024 Joe Biden kandidat dari Partai demokrat telah menghabiskan dana 59 juta dolar AS dari total cadangan dana 64 juta dolar AS.

“Tim Biden menghabiskan lebih dari 59 juta dolar AS karena beriklan secara gencar. Komite kampanye utamanya memasuki bulan Juli dengan sisa hampir 96 juta juta dolar AS di rekening banknya,” jelas laporan terbaru Komisi Pemilihan Umum Federal, dikutip dari CNN International.

Baca juga: Joe Biden Sedang Kena Covid, Akan Bertemu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu Minggu Depan

Berbanding terbalik dengan Tim Biden, selama bulan Juni kemarin tim kampanye partai Republik yang mendukung Donald Trump hanya menghabiskan sekitar 10 juta dolar AS menyisakan 128 juta dolar AS di kas kampanyenya.

Jumlah pengeluaran kampanye Biden membengkak tajam setelah Joe Biden makin masif membuat iklan kampanye di sejumlah platform untuk menaikan elektabilitasnya di mata masyarakat. Lantaran kandidat dari partai Demokrat itu menghadapi gelombang seruan dari anggota parlemen untuk mundur dari pencalonan.

Turunnya elektabilitas Joe Biden dalam pilpres AS terjadi setelah ia tampil kurang prima dalam debat calon presiden perdana duel dengan Donald Trump.

Dalam debat yang digelar selama 90 menit, Biden beberapa kali menjawab pertanyaan dengan gagap. Tak sampai disitu Biden juga sempat berdiri membeku di belakang podium, mulut ternganga, matanya melebar dan tidak berkedip untuk waktu yang lama.

Biden dinilai tak fokus menyerang Trump. Bukannya mengadu data dan program, ia justru menyerang pribadi Trump atas kasus yang sedang menyeretnya.

Alasan ini yang membuat kubu Joe Biden yang mulai membelot memilih Trump, mereka mengaku khawatir dengan tindakan kekerasan yang akan meningkat selama masa-masa pemilu.

Baca juga: Elektabilitas Joe Biden Longsor, Warga AS Lebih Pilih Donald Trump Jadi Presiden Baru

Imbas banyaknya desakan agar Biden mundur dari pilpres, sebagian besar pendonor dana partai Demokrat perlahan mulai mengakhiri dukungannya, seperti super PAC pro-Biden terkemuka, yang dikenal sebagai Future Forward atau FF PAC yang baru-baru ini mengakhiri sumbanggnya sebesar 122 juta dolar AS untuk partai Biden.

“Jika Presiden Biden berkomitmen untuk menyerahkan tongkat estafet kepada wakil presidennya, langkah ini dapat menyemai dana kampanyenya lawannya,” tulis pengacara pemilu veteran Partai Republik Charlie Spies.

Meski ditinggal sejumlah donatur namun Biden mengklaim bahwa pihaknya masih memiliki beberapa pendonor uang terbesar yang mendanai kampanyenya, seperti salah seorang pendiri LinkedIn Reid Hoffman yang menyumbang 3 juta dolar AS.

Kemudian mantan kepala eksekutif Google Eric Schmidt dengan sumbangan 1,6 juta dolar AS dan James Murdoch, putra maestro Fox News Rupert Murdoch, serta istrinya Kathryn sebesar 1.00.000 juta dolar AS.

Gedung Putih: Joe Biden Akan Terus Maju

Merespon ramainya desakan yang menyudutkan Joe Biden, Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menegaskan bahwa Joe Biden sama sekali tidak akan menarik diri bursa Pemilihan Presiden (pilpres) AS yang akan November mendatang.

Pernyataan tersebut diungkap oleh Pierre tepat setelah mencuatnya isu miring mengenai rencana pengunduran diri Biden dari bursa capres AS usai tampil buruk dalam debat melawan Donald Trump, saingannya di Pilpres AS 2024.

"Sama sekali tidak," kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, kepada wartawan ketika ditanya apakah Biden mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.

Dalam kesempatan itu Jean-Pierre juga menampik adanya keretakan hubungan antara Joe Biden dengan para parlemen DPR AS, dia menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir Biden telah menjalin kontrak kerjasama dengan dengan anggota parlemen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini