News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Sedikitnya 80 Orang Terluka akibat Serangan Israel di Pelabuhan Yaman, Houthi Berjanji Akan Membalas

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serangan Israel di kota pelabuhan Hodeidah di Yaman

TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 80 orang terluka dalam serangan Israel yang melanda kota pelabuhan Hodeidah di Yaman pada Sabtu (20/7/2024), kata Kementerian Kesehatan yang dipimpin oleh Houthi.

Dilansir Al Jazeera, serangan tersebut memicu kebakaran besar di kawasan pelabuhan.

Akibatnya, 80 orang terluka, sebagian besar dari mereka mengalami luka bakar parah, kata kementerian tersebut.

Pihaknya tidak melaporkan adanya kematian.

Namun Al Masirah TV, outlet berita televisi utama yang dijalankan oleh gerakan Houthi, menyebut ada luka dan kematian meski tak menyebutkan jumlahnya.

Mengutip CNN.com, juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam mengatakan serangan itu juga mengenai sasaran sipil dan pembangkit listrik.

Dia mengecam apa yang disebutnya sebagai “agresi brutal Israel” yang bertujuan untuk meningkatkan “penderitaan rakyat Yaman”.

Abdulsalam menekan Israel untuk menghentikan dukungannya terhadap Gaza.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree. (Almayadeen)

Sementara itu, juru bicara militer Houthi Yahya Saree berjanji akan menanggapi serangan tersebut.

Ia mengatakan bahwa Houthi tidak akan ragu untuk menyerang “target vital” Israel dan memperingatkan bahwa Tel Aviv masih belum aman.

“Kami telah bersiap untuk perang jangka panjang melawan musuh ini sampai agresi berhenti dan blokade terhadap rakyat Palestina dicabut,” kata Saree.

Ketegangan Baru antara Israel dan Houthi Yaman

Sebelumnya, selama berbulan-bulan, kelompok Houthi Yaman melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, selat Bab al-Mandeb dan Teluk Aden.

Baca juga: Israel Serang Yaman, F-35 Incar Tangki Minyak di Pelabuhan Hodeidah, Houthi Akui Ada Korban Jiwa

Serangan itu sebagai bagian "kampanye solidaritas" terhadap warga Palestina yang menderita akibat perang Israel di Gaza.

Kelompok yang bersekutu dengan Iran tersebut telah menargetkan kapal-kapal yang dikatakan terkait dengan Israel.

Organisasi-organisasi termasuk Human Rights Watch mengatakan kelompok Houthi membahayakan warga sipil di kapal yang tidak ada hubungannya dengan sasaran militer mana pun.

Serangan Houthi mengganggu perdagangan global dan memaksa perusahaan pelayaran mengubah rute kapal mereka.

Sebagai tanggapan, AS dan Inggris telah melakukan serangan udara di Yaman selama berbulan-bulan.
Namun kampanye militer itu gagal menghentikan serangan Houthi.

Pada hari Jumat (19/7/2024), kelompok Houthi mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv yang menewaskan satu orang dan melukai 10 lainnya.

Ini adalah pertama kalinya kelompok tersebut diketahui menyerang Tel Aviv.

Drone tersebut tidak terdeteksi oleh Iron Dome, sistem pertahanan udara Israel, yang biasanya sangat efektif.

Israel kini telah merespons secara langsung serangan tersebut, dengan menyerang kota pelabuhan Hodeidah di Laut Merah Yaman.

Serangan itu berpotensi membuka front baru di Yaman selatan dan memperbesar perang yang sudah melibatkan pertempuran militer Israel di Gaza dan di perbatasan utara dengan Lebanon.

Iran mengutuk serangan udara Israel di Yaman

Serangan Israel di kota pelabuhan Hodeidah di Yaman (Al Masirah TV)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran memperingatkan kemungkinan perang regional yang lebih luas akibat tindakan Israel, mengutip Al Jazeera.

“Ketenangan tidak akan kembali terjadi di kawasan ini selama serangan Israel terhadap Palestina, khususnya di Jalur Gaza, terus berlanjut,” kata juru bicara tersebut.

"Israel dan sekutunya, terutama Washington, bertanggung jawab atas dampak berbahaya dari serangan terhadap Yaman”.

Kata Pakar: Serangan Israel terhadap Hodeidah menandai ‘permulaan tahap baru’

Serangan Israel terhadap pelabuhan Hodeidah di Yaman menandai dimulainya tahap baru di Timur Tengah yang berpotensi lepas kendali, kata analis militer dan politik Elijah Magnier kepada Al Jazeera.

Baca juga: Kota Hodeidah di Yaman Kena Gempur Serangan Udara Sehari Setelah Drone Houthi Meledak di Tel Aviv

Meskipun pernyataan yang dibuat oleh Gallant, yang berjanji akan merespons, mengindikasikan bahwa Israel bermaksud melakukan serangannya sebagai tindakan pencegahan, namun kecil kemungkinannya hal itu akan memberikan efek seperti itu, kata Magnier.

“Apakah ini akan mengubah tindakan aktor non-negara yang termotivasi untuk mendukung rakyat Gaza? Tentu saja tidak,” kata Magnier.

“Mereka telah diberi alasan yang tepat untuk meningkatkan serangan.”

Elijah Magnier menambahkan bahwa fakta bahwa drone Houthi yang menyerang Tel Aviv pada hari Jumat tidak terdeteksi menunjukkan bahwa Iran secara bertahap telah menyediakan senjata yang lebih canggih kepada sekutunya dan akan terus melakukannya.

“Kami belum melihat akhirnya – jauh dari itu,” katanya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini