News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres Amerika Serikat

Komentar Trump usai Biden Mundur dari Pilpres AS 2024, Benarkah Demokrat Bakal Usung Kamala Harris?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(FILE) Wakil Presiden Kamala Harris berbicara saat Presiden Joe Biden menyaksikan acara untuk menandai pengesahan Undang-Undang Hari Kemerdekaan Nasional Juneteenth, di Ruang Timur Gedung Putih, 17 Juni 2021, di Washington. - Pada Minggu (21/7/2024), Presiden AS, Joe BIden mengundurkan diri dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, apakah Kamala Harris diusung jadi Capres? (Photo by Jim WATSON / AFP)

Meski Biden langsung menyampaikan dukungannya kepada Kamala Harris, wakil presidennya saat ini setelah mengumumkan mundur, dukungan itu tak semerta-merta membuat Kamala Harris otomatis menjadi calon presiden baru dari Partai Demokrat.

Hal ini diutarakan oleh ketua Partai Demokrat, Jamie Harrison menyusul kebutuhan akan kandidat calon presiden setelah mundurnya Joe Biden.

Partai Demokrat sendiri akan meresmikan capres mereka pada Konvensi Nasional Partai Demokrat yang akan diadakan di Chicago bulan Agustus mendatang.⁣

Dikutip dari The Guardian, Harrison mengakui bahwa partainya berada dalam situasi "belum pernah terjadi sebelumnya".

Baca juga: Joe Biden Dukung Kamala Harris Jadi Capres setelah Umumkan Mundur dari Pencalonan

Dia bekerja dengan keras untuk menunjuk kader Partai Demokrat lainnya sebagai pengganti, tanpa menyebutkan nama atau memberikan detail lebih lanjut.

Dalam pernyataannya, Harrison menjelaskan bahwa sosok Kamala Harris selaku cawapres tak serta-merta bakal maju menjadi capres meskipun Joe Biden resmi mendukungnya.

"Dalam beberapa hari mendatang, Partai akan melakukan proses terbuka dan tertib untuk menentukan siapa yang maju sebagai capres dari Partai Demokrat" terang Harrison.

Harrison secara tersirat menyatakan bahwa peluang dari kandidat selain Kamala Harris masih tetap terbuka untuk tampil menggantikan Joe Biden.

"Fokus kami saat ini adalah untuk tetap bersatu guna memilih seorang kandidat yang dapat mengalahkan Donald Trump pada bulan November mendatang dan proses ini akan diatur oleh aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Partai," papar Harrison.

Harrison juga menyatakan bahwa penunjukkan pengganti Joe Biden ini nantinya tidak bakal berlangsung secara bertele-tele mengingat Pilpres AS bakal digelar dalam kurun waktu empat bulan lagi.

"Dalam waktu singkat, rakyat Amerika akan mendengar dari Partai Demokrat mengenai langkah-langkah berikutnya dan jalur yang akan diambil dalam proses penominasian." pungkasnya.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini