Meski Biden langsung menyampaikan dukungannya kepada Kamala Harris, wakil presidennya saat ini setelah mengumumkan mundur, dukungan itu tak semerta-merta membuat Kamala Harris otomatis menjadi calon presiden baru dari Partai Demokrat.
Hal ini diutarakan oleh ketua Partai Demokrat, Jamie Harrison menyusul kebutuhan akan kandidat calon presiden setelah mundurnya Joe Biden.
Partai Demokrat sendiri akan meresmikan capres mereka pada Konvensi Nasional Partai Demokrat yang akan diadakan di Chicago bulan Agustus mendatang.
Dikutip dari The Guardian, Harrison mengakui bahwa partainya berada dalam situasi "belum pernah terjadi sebelumnya".
Baca juga: Joe Biden Dukung Kamala Harris Jadi Capres setelah Umumkan Mundur dari Pencalonan
Dia bekerja dengan keras untuk menunjuk kader Partai Demokrat lainnya sebagai pengganti, tanpa menyebutkan nama atau memberikan detail lebih lanjut.
Dalam pernyataannya, Harrison menjelaskan bahwa sosok Kamala Harris selaku cawapres tak serta-merta bakal maju menjadi capres meskipun Joe Biden resmi mendukungnya.
"Dalam beberapa hari mendatang, Partai akan melakukan proses terbuka dan tertib untuk menentukan siapa yang maju sebagai capres dari Partai Demokrat" terang Harrison.
Harrison secara tersirat menyatakan bahwa peluang dari kandidat selain Kamala Harris masih tetap terbuka untuk tampil menggantikan Joe Biden.
"Fokus kami saat ini adalah untuk tetap bersatu guna memilih seorang kandidat yang dapat mengalahkan Donald Trump pada bulan November mendatang dan proses ini akan diatur oleh aturan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh Partai," papar Harrison.
Harrison juga menyatakan bahwa penunjukkan pengganti Joe Biden ini nantinya tidak bakal berlangsung secara bertele-tele mengingat Pilpres AS bakal digelar dalam kurun waktu empat bulan lagi.
"Dalam waktu singkat, rakyat Amerika akan mendengar dari Partai Demokrat mengenai langkah-langkah berikutnya dan jalur yang akan diambil dalam proses penominasian." pungkasnya.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)