TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkam lebih dari satu juta vaksin polio untuk melindungi anak-anak di Gaza.
Nantinya, vaksin ini akan diberikan kepada anak-anak selama beberapa minggu mendatang.
Vaksin ini mulai dikirimkan lantaran sebelumnya telah terdeteksi virus polio pada limbah di Gaza
Sehingga vaksin ini dapat melindungi anak-anak agar terhindar dari virus polio.
"Meskipun belum ada kasus polio yang tercatat, tanpa tindakan segera, hanya masalah waktu sebelum polio mencapai ribuan anak yang tidak terlindungi," kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.
Tedros mengatakan, virus ini lebih beresiko bagi anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Terutama polio berisiko pada bayi dengan usia di bawah dua tahun.
Sebagai infromasi, vrus polio menyebar melalui jalur fekal-oral.
Ini merupakan virus yang menular dan dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan.
Ditemukannya virus ini di sampel limbah Gaza membuat tentara Israel takut.
Militer Israel mengatakan, mereka akan mulai menawarkan vaksin polio kepada tentara yang bertugas di Jalur Gaza.
Kemenkes Gaza: Tumpukan Sampah jadi Penyebab Terdeteksi Virus Polio
Baca juga: Krisis Kesehatan Baru Terjadi di Gaza, Virus Polio Ditemukan dalam Limbah
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, telah menemukan virus polio dalam sampel limbah yang telah menumpuk di Gaza.
Virus polio ini terdeteksi setelah kementerian kesehatan Gaza menguji sampel limbah yang ada di Gaza.
"Pengujian pada sampel limbah, yang dilakukan dengan koordinasi UNICEF, mengonfirmasi keberadaan virus polio," kata kemenkes Gaza, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Mereka juga menambahkan, limbah-limbah ini telah mengalur melalui daerah pengungsian, lantaran infrastruktur yang rusak.
Kondisi ini semakin parah karena persediaan air yang langka dan terkontaminasi, sampah yang menumpuk dan Israel yang memblokir persediaan kebersihan
Kementerian kesehatan kemudian memperingatkan bahayanya virus polio yang bisa tersebar kepada para pengungsi.
Sementara itu, kementerian kesehatan Israel mengatakan virus polio tipe 2 telah ditemukan dalam sampel limbah Gaza yang diuji di laboratorium Israel.
Seorang warga Gaza, Umm Nahed Abu Shar, mengalami mimpi buruk kesehatan di tenda pengungsian.
Ia menceritakan, dirinya dan keluarga harus tidur dikelilingi lalat dan nyamuk.
"Panas, penyakit, lalat, nyamuk dan desisannya, semuanya menyakiti kami," kata ibu berusia 45 tahun itu, dikutip dari The New Arab.
Tidak hanya itu, bau limbah juga menganggu waktu tidur mereka.
"Kami tidak bisa tidur di malam hari karena bau limbah . Anak-anak saya tidak bisa tidur karena mereka selalu sakit akibat sesuatu yang disebarkan oleh limbah," jelasnya.
Kementerian Gaza mengatakan, ribuan orang di kota-kota tenda yang penuh sesak milik pengungsi perang kini berisiko tertular penyakit yang sangat menular, yang dapat menyebabkan kelainan dan kelumpuhan.
Sebagai informasi, Israel terus melancarkan serangan mematikan sejak 7 Oktober 2023.
Israel mengabaikan kecaman Internasional dan terus menyerang Gaza hingga menewaskan 39.200 warga Palestina.
Serangan Israel juga telah menyebabkan lebih dari 90.000 warga Palestina terluka.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Virus Polio, WHO dan Konflik Palestina vs Israel