Reuters mengutip pernyataan Presiden Uruguay Luis Lacalle Pou, "Itu adalah rahasia umum. Mereka akan 'menang' terlepas dari hasil sebenarnya."
Italia dan Spanyol termasuk di antara negara-negara lain yang menunjukkan kekhawatiran tentang kebenaran hasil resmi yang diumumkan.
Namun, China langsung mengucapkan selamat kepada Maduro atas kemenangannya.
Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel juga mengatakan bahwa ia sudah berbicara dengan Maduro untuk mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangannya yang bersejarah, menurut Agence France-Presse.
Saat Maduro merayakan kemenangannya, ia menuduh musuh-musuh asing yang tidak dikenal mencoba meretas sistem pemungutan suara.
"Ini bukan pertama kalinya mereka mencoba melanggar perdamaian republik," katanya kepada beberapa ratus pendukung di istana presiden.
Maduro tidak memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut tetapi menjanjikan keadilan bagi mereka yang mencoba memicu kekerasan di Venezuela.
Maduro, yang saat ini mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, menghadapi tantangan terberatnya dari lawan yang paling tidak diduga, González.
González adalah seorang pensiunan diplomat.
Ia awalnya tidak terkenal hingga baru-baru ini ditunjuk sebagai pengganti pemimpin oposisi Machado, yang dianggap sebagai tokoh penting.
Sebelumnya, para pendukung oposisi merayakan kemenangan Gonzalez, baik secara daring maupun di luar beberapa tempat pemungutan suara.
Baca juga: Presiden Kolombia Gustavo Petro dan Presiden Venezuela Maduro Mengutuk Serangan Israel ke Rafah
Mereka meyakini Gonzalez meraih kemenangan telak.
Belum jelas apa langkah oposisi selanjutnya.
Gonzalez juga mengatakan dia tidak menyerukan para pendukung untuk turun ke jalan atau melakukan tindakan kekerasan apa pun.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)