News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Fakta Baru Tewasnya Haniyeh: Diduga Bom Diselundupkan 2 Bulan Lalu ke TKP, Diledakkan dari Jauh

Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Tribunnews.com: Bom yang disebut sebabkan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas diduga diselundupkan ke TKP sekitar 2 bulan lalu. (ISTIMEWA/Maxar Technology)

TRIBUNNEWS.COM - Terungkap fakta baru terkait pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Iran.

Di mana sebuah bom dilaporkan telah diselundupkan ke Wisma Teheran, lokasi tewasnya Haniyeh, sekitar 2 bulan lalu.

Bom itu diam-diam disembunyikan di wisma tersebut, menurut lima pejabat Timur Tengah.

Diketahui, kompleks Wisma Teheran dijaga ketat oleh Korps Garda Revolusi Iran atau IRGC.

Wisma ini juga dikelola dan dilindungi oleh Korps Pengawal Revolusi Islam dan merupakan bagian dari kompleks besar, yang dikenal sebagai Neshat, di lingkungan kelas atas di Teheran utara.

Bom tersebut diledakkan dari jarak jauh, kata kelima pejabat tersebut.

Dilaporkan lagi, bom tersebut diledakkan setelah dipastikan Haniyeh berada di dalam kamarnya di wisma tersebut, dikutip dari The New York Times, Jumat (2/8/2024).

Ledakan itu juga menewaskan seorang pengawal Haniyeh.

Ledakan tersebut mengguncang gedung, menghancurkan beberapa jendela, dan menyebabkan runtuhnya sebagian dinding luar, menurut dua pejabat Iran, anggota Garda Revolusi yang diberi pengarahan mengenai insiden tersebut.

Haniyeh, yang pernah memimpin kantor politik Hamas di Qatar, telah beberapa kali menginap di wisma tersebut ketika mengunjungi Teheran, menurut para pejabat Timur Tengah.

Di sisi lain, Israel belum secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

Baca juga: Houthi Yaman akan Balas Dendam usai Ismail Haniyeh Tewas, Tegaskan Israel Dapat Konsekuensi Ngeri

Tetapi, para pejabat intelijen Israel memberi pengarahan kepada Amerika Serikat (AS) dan pemerintah Barat lainnya mengenai rincian operasi tersebut segera setelah kejadian tewasnya Haniyeh, menurut lima pejabat Timur Tengah.

Sebuah analisis menyebutkan para pembunuh tersebut mampu mengeksploitasi celah lain dalam pertahanan Iran.

Hal itu memungkinkan sebuah bom ditanam dan tetap tersembunyi selama berminggu-minggu sebelum bom tersebut akhirnya meledak.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini