TRIBUNNEWS.COM -- Rusia dan negara-negara Barat melakukan pertukaran tawanan terbesarnya sejak terjadinya perang dingin.
Pada Kamis (1/8/2024) delapan orang warga Barat beberapa diantaranya berkewargaan ganda ditukar dengan jumlah yang sama dari pihak Rusia.
Dari pihak Barat, empat orang di antaranya adalah reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich, mantan Marinir AS Paul Whelan, jurnalis Alsu Kurmasheva, dan warga negara Inggris-Rusia Vladimir Kara-Murza.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-891: Kyiv Akan Dapat Kapal Perang dengan Senjata Canggih
Sementara salah satu dari pihak Rusia adalah Vadim Krasikov, pria yang oleh Barat dianggap sebagai pembunuh bayaran, namun dianggap sebagai pahlawan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
APNews, mengabarkan Krasikov merupakan seorang pembunuh bayaran yang sedang menjalani hukuman seumur hidup di Jerman.
Ia didakwa membunuh Zelimkhan "Tornike" Khangoshvili, seorang warga Georgia yang berperang untuk Chechnya saat terjadi pemberontakan salah satu wilayah di Rusia tersebut.
Saat pemberontakan Chechnya berhasil diredakan, Khangoshvili (40 tahun) meminta suaka politik ke Jerman.
Pada 23 Agustus 2019, ia ditemukan tewas di dekat Kleiner Tiergarten, sebuah taman di pusat kota Berlin. Khangoshvili ditembak dari belakang dengan pistol berperedam.
Krasikov ditangkap oleh polisi saat akan kabur dengan skuter. Saksi-saksi mengatakan bahwa ia sempat membuang sepeda, pistol, dan rambut palsu berwarna gelap ke Sungai Spree di dekatnya.
Hakim Jerman pun mengatakan Krasikov telah mengaku bertindak atas perintah otoritas Rusia, yang memberinya identitas palsu, paspor, dan sumber daya untuk melakukan pembunuhan.
Baca juga: Cina, Rusia, dan Iran Mengutuk Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Krasikov dilaporkan menjadi agen di unit pasukan khusus milik Dinas Rahasia Rusia atau FSB.
Sementara itu media Jerman, Bild meyakini bahwa Krasikov adalah orang kepercayaan Putin dan terkait dengan kematian Anatoly Sobchak tokoh politik Rusia yang meninggal pada 2000 lalu.
Sobchak dilaporkan meninggal dunia mendadak setelah Putin terpilih sebagai Presiden Rusia.
"Ada dugaan bahwa Krasikov mungkin berperan dalam naiknya Putin ke tampuk kekuasaan. Diyakini bahwa pada 1990-an ia bekerja untuk Anatoly Sobchak dan wakilnya serta mengambil tindakan terhadap lawan politik mereka. Namun, pada Februari 2000, beberapa minggu setelah Putin menjabat sebagai presiden, Sobchak meninggal dunia secara tiba-tiba," demikian tulis Bild.
Karena kedekatannya dengan Putin, pria 58 tahun ini diperkirakan mengetahui rahasia-rahasia mengenai Rusia. Putin pun khawatir rahasianya bakal terungkap.
Karenanya ia menginginkan agar Krasikov dibebaskan dari penjara Jerman.
"Putin mungkin khawatir bahwa Krasikov akan mengungkapkan informasi penting jika ia tetap berada di penjara Jerman - baik sebagai balas dendam terhadap rezim Rusia, yang tidak melakukan segala cara untuk membebaskannya, atau untuk membuat kesepakatan dengan otoritas Jerman," kata artikel tersebut.