News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Takut Proksi Iran Balas Dendam, AS Kirim Banyak Kapal Perang dan Jet Tempur ke Timur Tengah

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Theodore Roosevelt (CVN 71), kapal induk bertenaga nuklir AS - Di tengah ancaman balas dendam proksi-proksi Iran seperti Hizbullah dan Hamas atas kematian Ismail Haniyeh, Amerika Serikat takut dan langsung mengirimkan lebih banyak kapal perang dan jet tempur ke Timur Tengah.

TRIBUNNEWS.COM - Kematian Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh membuat Amerika Serikat (AS) cemas.

Bagaimana tidak, proksi-proksi Iran seperti Hizbullah dan Hamas mengancam akan melancarkan serangan balas dendam.

Kini, AS tengah bersiap untuk menghadapi Iran yang memenuhi janjinya dalam menanggapi kematian Ismail Haniyeh.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin telah menyetujui pengiriman kapal penjelajah dan kapal perusak Angkatan Laut tambahan - yang dapat menembak jatuh rudal balistik - ke Timur Tengah dan Eropa.

Negara ini juga mengirim satu skuadron jet tempur tambahan ke Timur Tengah.

"Austin telah memerintahkan penyesuaian postur militer AS yang dirancang untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS, untuk meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel, dan untuk memastikan Amerika Serikat siap menanggapi berbagai kemungkinan," kata Pentagon, dikutip dari Reuters.

Ada spekulasi Pentagon mungkin tidak akan mengganti kelompok penyerang kapal induk USS Theodore Roosevelt di Timur Tengah setelah menyelesaikan penempatannya yang sedang berlangsung.

Namun Austin memutuskan untuk merotasi kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln untuk menggantikannya.

Pernyataan Pentagon menambahkan pihaknya akan meningkatkan kesiapan untuk menyebarkan lebih banyak pertahanan rudal balistik darat.

Militer AS juga mengintensifkan pengerahan pasukan sebelum 13 April, ketika Iran melancarkan serangan ke wilayah Israel dengan pesawat nirawak dan rudal.

Namun, ancaman dari Hizbullah di Lebanon dapat menghadirkan tantangan unik bagi segala upaya Amerika Serikat untuk mencegat pesawat nirawak dan rudal mengingat persenjataan kelompok itu yang sangat banyak dan kedekatannya dengan Israel.

Baca juga: Balas Dendam Iran Diprediksi akan Lebih Besar daripada Ratusan Rudal yang Ditembakkan pada 13 April

Pada saat itu, Israel berhasil menjatuhkan hampir semua dari sekitar 300 pesawat tak berawak dan rudal dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu lainnya.

Presiden Joe Biden, dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, membahas penempatan militer defensif baru AS untuk mendukung Israel melawan ancaman seperti rudal dan drone, kata Gedung Putih.

Iran dan Hamas sama-sama menuduh Israel melakukan pembunuhan tersebut dan berjanji akan membalas dendam terhadap musuh mereka.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini