News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Iran Vs Israel

Menjelang Serangan Iran, Banyak Warga Israel Dapat Pesan Misterius: Kalian Dikubur Minggu Depan

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal balistik Iran diluncurkan ke Israel.

TRIBUNNEWS.COM - Banyak warga Israel dilaporkan menerima pesan peringatan misterius pada hari Jumat, (9/8/2024).

Dalam pesan itu ada peringatan berbunyi "kalian akan dikubur minggu depan".

Pesan yang dikirimkan ke ponsel itu turut memuat nama lengkap penerima dan kota tempat mereka tinggal.

Kini polisi Israel dan Direktorat Siber Nasional berusaha melacak sumber pesan tersebut.

Pesan itu muncul di tengah ancaman serangan balasan oleh Iran dan Hizbullah terhadap Israel.

Iran marah besar karena Israel membunuh Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Iran.

Adapun Hizbullah geram karena salah satu panglimanya, Fuad Shukr, dibunuh oleh Israel.

Polisi meminta para penerima pesan untuk mengabaikannya dan memblokir nomor pengirim apabila memungkinkan.

"Ini pesan palsu untuk memicu kepanikan saat perang," demikian pernyataan polisi dikutip dari The Times of Israel.

Menurut polisi, tindakan pengiriman pesan seperti itu termasuk tindakan pidana dan pelakunya berpotensi menerima hukuman penjara.

Saat ini Israel sedang bersiap menghadapi serangan dari Iran dan sekutunya yang sudah bersumpah akan melancarkan balasan.

Sebelumnya, warga Israel pernah menerima panggilan WhatsApp misterius beberapa minggu setelah perang di Jalur Gaza meletus.

Baca juga: Cegah Negaranya Jadi Medan Perang, Menlu Yordania Tak Akan Biarkan Iran-Israel Langgar Wilayah Udara

Panggilan itu berasal dari sejumlah nomor yang tidak diketahui dan berada di luar negeri.

Pihak berwenang Israel menyelidiki panggilan itu. Diduga panggilan itu merupakan bagian dari upaya peretasan ponsel.

Saat itu Direktorat Siber Nasional mengimbau para pengguna WhatsApp untuk mengubah pengaturan privasi sehingga tidak menerima panggilan dari nomor tak dikenal.

Di samping itu, mereka diminta memblokir nomor pengirim, melaporkan nomor itu, dan menghindari mengklik tautan yang dikirim dari sumber yang tidak jelas.

Sejak perang di Gaza berkobar, Israel mendapatkan lebih banyak serangan siber.

Menurut Kepala Direktorat Siber Nasional Gaby Portnoy, serangan siber oleh Iran terhadap Israel dan sekutunya makin agresif.

Iran akan menghukum Israel

Wakil Panglima Pasukan Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC) Ali Fadav mengatakan negaranya akan membalas serangan Israel.

Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah meminta Israel untuk "dihukum tegas" karena membuhnuh Haniyeh.

"Perintah Pemimpin Tertinggi perihal hukuman tegas terhadap Israel dan balas dendam atas darah syuhada Ismail Haniyeh sudah jelas dan tegas, dan mereka akan melakukannya dengan cara terbaik yang memungkinkan," ujar Fadavi hari Jumat, dikutip dari Al Jazeera.

Haniyeh tewas dibunuh setelah menghadiri acara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezehkian.

Baca juga: Pakar Israel: Iron Dome Gagal Menghancurkan Satu Pun Rudal Iran

Iran dan proksi-proksinya menuding Israel sebagai pelakunya. Namun, hingga kini Israel belum mengakui ataupun mmebantahnya.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) yang menjadi sekutu dekat Israel mengaku sudah siap membela Israel jika negara Zionis itu nantinya diserang Iran.

"Ketika kami mendengan retorika seperti itu, kami menanggapinya serius," ujar juru bicara Gedung Putih John Kirby.

Sementara itu, Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) pada hari Kamis mengumumkan kedatangan sejumlah jet tempur F-22 di Timur Tengah.

Menurut CENTCOM, jet tempur generasi kelima itu dikerahkan untuk “memitigasi kemungkinan eskalasi regional oleh Iran atau proksinya”.

AS sendiri mengaku tidak mengetahui rencana pembunuhan Haniyeh ataupun terlibat dalam pembunuhan itu.

Di samping itu, AS meminta Israel untuk tidak melakukan “eskalasi” dalam konflik di Timur Tengah itu.

AS mengatakan siap melindungi Israel dari serangan-serangan Iran. Negara itu juga akan mengerahkan peralatan militer lainnya di Timur Tengah.

The Times of Israel melaporkan AS juga mengirimkan sekitar dua puluh jet tempur F/A-18 ke sebuah pangkalan militer di Timur Tengah. Jet-jet tempur itu dibawa dengan kapal induk USS Theodore Roosevelt.

F/A-18 dan pesawat pengintai E-2D lepas landas dari kapal itu Teluk Oman dan pada hari Senin telah mendarat di pangkalan militer yang tak disebutkan.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memerintahkan penambahan militer AS di kawasan itu lantaran AS khawatir akan adanya eskalasi.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini