News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Empat Rudal Buatan Korut Beraksi di Kiev, Dianggap Tak Presisi Tapi Bikin Ukraina Makin Was-was

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal KN-23 buatan Korea Utara

TRIBUNNEWS.COM -- Rusia dituding mulai menggunakan rudal balistik buatan Korea Utara KN-23 untuk menyerang Ukraina.

Militer Ukraina mengatakan bahwa dalam sepekan terakhir musuh telah menembakkan sekitar 30 rudal balistik, beberapa diantaranya adalah KN-23, dan 800 drone jarak menengah, Shahed-136.

Pada serangan Minggu (11/8/2024) di Kiev, dua orang tewas, dua bangunan hancur dan dua rumah lainnya mengalami rusak berat.

Baca juga: Status Darurat di Kurks, Rusia Segera Dapat Kiriman Ratusan Rudal Fath-360 Ababil Iran, AS Geram

Komandan Angkatan Udara Letnan Jenderal Mykola Oleshchuk mengatakan, rudal balistik KN-23 merupakan rudal yang tidak bisa diandalkan oleh Rusia, karena diangga presidi dan sangat jarang mengenai sasaran yang dituju.

Namun demikian, kata Oleshchuk, justru hal itu yang patut diwaspadai oleh warga Ukraina, karena senjata tersebut bisa salah sasaran menembak wilayah perumahan penduduk setempat, padahal sasarannya adalah infrastruktur militer.

"Rudal KN-23 bisa menimbulkan ancaman serius bagi penduduk. Penduduk harus tetap waspada dan berlindung selama peringatan serangan udara," kata Oleshchuk dalam pernyataannya di Telegram, dikutip dari Ukrinform, Senin (12/8/2024).

Pada hari Minggu kemarin, sebanyak 57 pesawat tak berawak Shahed-136 menyerang ibu kota Kiev dan 53 diantaranya berhasil ditembak jatuh militer Ukraina.

Namun masing-masing empat drone dan KN-23 yang tidak berhasil ditangkal menemui sasarannya dan meledakkan wilayah permukiman.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-899: Rudal Kh-38 Moskow Hantam Mal di Kostiantynivk, 14 Orang Tewas

Serangan tersebut menewaskan sebanyak dua orang yaitu seorang pria dan anaknya berumur empat tahun, serta bocah laki-laki berusia 12 tahun.

“Pada malam 11 Agustus 2024, musuh menyerang dengan empat rudal balistik KN-23 dari wilayah Voronezh dan 57 UAV tipe Shahed dari wilayah Primorsk-Akhtarsk, Yeisk, dan Kursk (Rusia). Penjajah juga menyerang kota Pokrovsk di wilayah Donetsk, kemungkinan menggunakan artileri jet,” demikian bunyi laporan tersebut.

Kelompok pertahanan antipesawat bergerak dari Angkatan Pertahanan Ukraina, pesawat tempur, unit pertahanan udara, dan unit perang elektronik Angkatan Udara Ukraina menembak jatuh 53 UAV musuh di wilayah Mykolayiv, Odesa, Cherkasy, Vinnytsia, Kirovohrad, Kherson, Kiev, Zaporizhzhia, Sumy, Rivne, dan Cherkasy.

Presiden Volodymyr Zelensky melalui X mengatakan, dari tanggal 5 hingga 11 Agustus, pasukan Rusia menembakkan lebih dari 30 rudal dan melepaskan lebih dari 800 bom udara yang menargetkan wilayah Ukraina.

"Minggu ini saja, tentara Rusia telah meluncurkan lebih dari 30 rudal dan lebih dari 800 bom udara berpemandu. Rusia tidak memiliki batasan geografis atas penggunaan senjata semacam itu—sejak hari-hari pertama perang skala penuh, seluruh wilayah negara kita terus-menerus berada di bawah ancaman serangan," tulis Zelensky.

Ia menjelaskan, berdasar informasi awal, Rusia menggunakan rudal Korut dalam serangan ini. Pakar senjata masih berupaya menentukan data pasti terkait rudal tersebut.

Zelensky mengatakan, untuk melindungi permukiman Ukraina secara efektif, negara itu membutuhkan izin negara Barat untuk mencabut pembatasan pada upaya pertahanan Ukraina.

"Ketika kemampuan jarak jauh Ukraina tidak memiliki batas, perang ini pasti akan memiliki batas. Kami benar-benar akan mengakhirinya dengan adil," tegas kepala negara itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini