Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kecam Seruan Ben-Gvir untuk Blokir Bantuan bagi Warga Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengecam menteri keamanan nasional sayap kanan Israel karena mengancam akan memangkas bahan bakar dan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Jalur Gaza, Anadolu melaporkan.
Josep Borrell menggambarkan komentar Itamar Ben-Gvir sebagai hasutan untuk melakukan "kejahatan perang" dan memperingatkan bahwa sanksi terhadap Tel Aviv sekarang harus dimasukkan dalam agenda Uni Eropa.
"Sementara dunia mendesak gencatan senjata di #Gaza, Menteri Ben-Gvir menyerukan pemotongan bahan bakar & bantuan kepada warga sipil," tulis Borrell pada Minggu malam.
"Saya mendesak pemerintah Israel untuk secara tegas menjauhkan diri dari hasutan untuk melakukan kejahatan perang ini, dan menyerukannya untuk terlibat dengan itikad baik dalam negosiasi yang difasilitasi oleh AS, Qatar, dan Mesir untuk gencatan senjata segera."
Ben-Gvir menyebut kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Hamas sebagai "kesalahan besar," pada hari Minggu sebelumnya.
"Jika kita menghentikan pasokan bahan bakar mereka, dalam waktu seminggu mereka akan bertekuk lutut. Dan jika kita menghentikan truk [bantuan], dalam waktu dua minggu mereka akan bertekuk lutut. Jadi mengapa kita akan melakukan kesepakatan, terutama kesepakatan yang tidak bertanggung jawab seperti itu?"
Selama berbulan-bulan, Mesir, Qatar dan AS telah memimpin negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas, tetapi tidak ada kesepakatan yang dicapai karena penolakan Israel untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk mengakhiri perang, menarik pasukan dari Gaza dan mengizinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke Gaza utara.
Israel telah menewaskan hampir 39.800 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 92.000 orang, menurut otoritas kesehatan setempat. Negara pendudukan itu juga dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, tuduhan yang dibantahnya.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR