Daftar Nama Maskapai yang Menangguhkan Penerbangannya ke Timur Tengah
TRIBUNNEWS.COM- Beberapa maskapan penerbangan dari Eropa telah menangguhkan penerbangan mereka ke beberapa negara Timur Tengah karena pertimbangan keamanan.
United Airlines, Air Baltic, Delta, EasyJet Lufthansa, ITA, Aegean dan Banyak Lagi Menangguhkan Penerbangan di Tengah Kekhawatiran Konflik Timur Tengah yang Berdampak pada Gangguan Perjalanan Udara
Maskapai penerbangan, airBaltic, Delta, EasyJet, Lufthansa, ITA Airways, dan Aegean Airlines, telah menangguhkan penerbangan ke wilayah tersebut, dengan alasan masalah keselamatan.
Penangguhan ini memengaruhi destinasi utama seperti Tel Aviv, Beirut, Amman, dan Teheran, karena maskapai penerbangan lebih mengutamakan keselamatan penumpang dan awak daripada mempertahankan operasi rutin.
United Airlines telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv tanpa batas waktu, sementara airBaltic, Delta, dan Lufthansa telah membatalkan layanan ke Tel Aviv dan tujuan regional lainnya hingga akhir Agustus atau setelahnya.
EasyJet dan ITA Airways telah memperpanjang penangguhan hingga 2025.
Selain itu, Lufthansa dan anak perusahaannya menghindari wilayah udara Iran dan Irak.
Gangguan ini menggarisbawahi dampak signifikan konflik tersebut terhadap perjalanan udara global, dengan maskapai penerbangan memantau situasi dengan saksama dan menyesuaikan operasi mereka sesuai dengan itu untuk memastikan keselamatan dan keamanan.
Seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, industri penerbangan terpaksa merespons dengan cepat untuk memastikan keselamatan penumpang dan awak.
Maskapai penerbangan dari seluruh dunia telah mengumumkan penangguhan sementara atau penyesuaian operasi penerbangan mereka, terutama yang melayani tujuan di dalam dan sekitar zona konflik.
Berikut ini adalah rincian tindakan yang diambil oleh berbagai maskapai penerbangan internasional dalam menanggapi situasi yang sedang berlangsung.
Aegean Airlines: Maskapai Yunani Hentikan Penerbangan ke Lebanon, Yordania, dan Israel
Aegean Airlines , maskapai penerbangan terbesar di Yunani, telah membatalkan semua penerbangan ke dan dari Beirut, Amman, dan Tel Aviv hingga 19 Agustus 2024.
Keputusan tersebut mencerminkan pendekatan hati-hati maskapai tersebut mengingat situasi keamanan yang memburuk di wilayah tersebut. Tindakan Aegean menggarisbawahi pentingnya keselamatan penumpang dan perlunya menilai ulang operasi selama periode risiko yang meningkat.
Air Algerie: Maskapai Aljazair Hentikan Penerbangan ke Lebanon Tanpa Batas Waktu
Air Algerie telah bergabung dalam daftar maskapai yang menangguhkan penerbangan ke Timur Tengah, khususnya menghentikan semua layanan ke dan dari Lebanon hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Keputusan maskapai nasional Aljazair tersebut merupakan bagian dari tren yang lebih luas di antara maskapai regional untuk menghindari wilayah yang terkena dampak konflik, yang menyoroti potensi risiko yang terlibat dalam melanjutkan operasi di wilayah yang bergejolak.
airBaltic: Maskapai Nasional Latvia Membatalkan Penerbangan ke Tel Aviv
AirBaltic dari Latvia telah membatalkan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga 18 Agustus 2024. Langkah ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran di kalangan maskapai penerbangan Eropa tentang keselamatan terbang ke zona konflik.
Penangguhan ini merupakan tindakan pencegahan yang bertujuan untuk meminimalkan paparan terhadap potensi ancaman di wilayah tersebut.
Air India: Maskapai Penerbangan India Hentikan Operasional di Tel Aviv
Air India telah menangguhkan penerbangan berjadwalnya ke dan dari Tel Aviv tanpa batas waktu.
Sebagai salah satu maskapai penerbangan utama di Asia, keputusan Air India menekankan jangkauan global dampak konflik Timur Tengah terhadap perjalanan udara. Maskapai ini memantau situasi dengan saksama dan akan melanjutkan operasinya ketika dianggap aman bagi penumpang dan awaknya di kawasan tersebut.
Air France-KLM: Grup Maskapai Eropa Sesuaikan Rute Timur Tengah
Air France-KLM telah mengambil pendekatan multi-aspek terhadap konflik Timur Tengah, dengan kedua maskapainya di Prancis dan Belanda menyesuaikan operasi mereka.
Air France memperpanjang penangguhan penerbangan antara Paris dan Beirut hingga 14 Agustus 2024.
Sementara itu, KLM telah membatalkan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv mulai awal Agustus hingga 26 Oktober 2024. Selain itu, Transavia, anak perusahaan berbiaya rendah Air France-KLM, telah membatalkan penerbangan ke Tel Aviv hingga 31 Maret 2025.
Keputusan-keputusan ini menggambarkan kompleksitas yang terlibat dalam mengelola operasi maskapai di tengah ketidakstabilan regional.
Delta Air Lines: Maskapai AS Perpanjang Penghentian Penerbangan di Tel Aviv
Delta Air Lines , salah satu maskapai penerbangan utama AS, telah memperpanjang penangguhan penerbangan antara New York dan Tel Aviv hingga 31 Agustus 2024.
Perpanjangan ini mencerminkan kekhawatiran yang terus berlanjut tentang keselamatan operasi di Timur Tengah dan komitmen Delta untuk melindungi penumpang dan stafnya.
Maskapai penerbangan tersebut terus memantau situasi dan akan menyesuaikan operasinya jika diperlukan.
EasyJet: Maskapai penerbangan bertarif rendah Inggris Hentikan Layanan ke Tel Aviv Hingga 2025
EasyJet , maskapai penerbangan berbiaya rendah terkemuka di Inggris, telah menghentikan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv sejak April 2024.
Maskapai penerbangan tersebut telah mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan operasinya pada tanggal 30 Maret 2025, dengan catatan situasi keamanan membaik.
Penghentian sementara EasyJet yang berkepanjangan menyoroti dampak jangka panjang yang mungkin ditimbulkan konflik tersebut terhadap perjalanan udara ke wilayah tersebut.
Finnair: Maskapai Finlandia Hindari Wilayah Udara Iran
Finnair telah mengumumkan bahwa mereka akan terus menghindari wilayah udara Iran, sebuah keputusan yang dapat memperpanjang waktu penerbangan ke dan dari Doha.
Pilihan maskapai penerbangan Finlandia untuk mengubah rute penerbangan menggarisbawahi kekhawatiran yang lebih luas di antara maskapai penerbangan tentang keselamatan terbang di atas zona konflik, khususnya yang dekat dengan operasi militer aktif.
ITA Airways: Maskapai Italia Perpanjang Penangguhan Penerbangan ke Tel Aviv
ITA Airways, maskapai penerbangan nasional Italia, telah memperpanjang penangguhan penerbangannya ke dan dari Tel Aviv hingga 15 Agustus 2024.
Pendekatan proaktif maskapai ini mencerminkan komitmennya terhadap keselamatan dan ketanggapannya terhadap lanskap keamanan yang berubah dengan cepat di Timur Tengah.
Lufthansa Group: Maskapai Jerman Perluas Penghentian Penerbangan ke Timur Tengah
Lufthansa Group telah memberlakukan penangguhan penerbangan secara luas ke sejumlah destinasi di Timur Tengah. Lufthansa, maskapai penerbangan utama grup tersebut, telah memperpanjang masa penghindarannya terhadap wilayah udara Iran dan Irak serta menangguhkan penerbangan ke dan dari Tel Aviv, Teheran, Beirut, Amman, dan Erbil hingga 21 Agustus 2024.
Swiss Air Lines, anggota lain dari Lufthansa Group, juga telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv dan Beirut hingga 21 Agustus 2024, sementara Austrian Airlines telah membatalkan semua penerbangan ke Amman, Beirut, Erbil, Teheran, dan Tel Aviv hingga 21 Agustus 2024.
Penangguhan yang meluas ini menyoroti tantangan yang dihadapi maskapai penerbangan Eropa dalam mempertahankan operasi di wilayah yang terkena dampak konflik.
Ryanair: Maskapai Berbiaya Rendah Terbesar di Eropa Batalkan Penerbangan ke Tel Aviv
Ryanair, maskapai berbiaya rendah terbesar di Eropa, telah membatalkan penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga 23 Agustus 2024.
Keputusan maskapai ini merupakan bagian dari tren yang lebih luas di antara maskapai Eropa untuk meminimalkan paparan terhadap zona konflik dan memastikan keselamatan operasi mereka.
Singapore Airlines: Menghindari Wilayah Udara Iran
Singapore Airlines telah berhenti terbang di atas wilayah udara Iran, dan memilih rute alternatif untuk menjaga keselamatan penerbangannya.
Keputusan maskapai ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas di antara maskapai internasional tentang risiko yang terkait dengan terbang di atas zona konflik di Timur Tengah.
United Airlines: Maskapai AS Hentikan Sementara Penerbangan ke Tel Aviv Tanpa Batas Waktu
United Airlines telah menangguhkan penerbangan ke Tel Aviv untuk waktu yang belum ditentukan. Maskapai yang berkantor pusat di Chicago ini menghentikan layanan hariannya antara Newark, New Jersey, dan Tel Aviv pada tanggal 31 Juli 2024, dengan alasan masalah keamanan.
Penghentian sementara United ini menggarisbawahi meningkatnya risiko di wilayah tersebut.
Vueling: Maskapai Berbiaya Rendah Spanyol Batalkan Penerbangan ke Timur Tengah
Vueling, maskapai penerbangan berbiaya rendah asal Spanyol yang dimiliki oleh IAG, telah membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv dan Amman hingga 26 Oktober 2024.
Keputusan maskapai tersebut merupakan bagian dari penilaian ulang yang lebih luas atas operasi penerbangan ke wilayah yang terkena dampak konflik, dengan mengutamakan keselamatan penumpang.
Pemerintah Inggris Anjurkan Penghindaran Wilayah Udara Lebanon
Pemerintah Inggris telah menyarankan maskapai penerbangan Inggris untuk menghindari wilayah udara Lebanon mulai 8 Agustus hingga 4 November 2024, karena potensi risiko terhadap penerbangan akibat aktivitas militer.
Imbauan ini merupakan bagian dari serangkaian tindakan pencegahan yang lebih luas yang diambil oleh pemerintah dan maskapai penerbangan untuk melindungi penumpang dan awak dari bahaya yang ditimbulkan oleh konflik di Timur Tengah.
Situasi yang Kompleks dan Terus Berkembang
Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah telah menciptakan situasi yang kompleks dan terus berkembang bagi industri penerbangan global.
Maskapai penerbangan dari seluruh dunia mengambil tindakan tegas untuk memastikan keselamatan penumpang dan awaknya, sering kali menangguhkan penerbangan atau mengubah rute penerbangan untuk menghindari zona konflik.
Seiring dengan perkembangan situasi, maskapai penerbangan akan terus memantau situasi keamanan dan melakukan penyesuaian terhadap operasi mereka jika diperlukan.
Pelancong yang berencana untuk mengunjungi Timur Tengah atau transit melalui wilayah tersebut disarankan untuk tetap mendapatkan informasi terkini dari maskapai penerbangan dan otoritas pemerintah untuk memastikan perjalanan yang aman dan lancar.
Memperpanjang Penangguhan Penerbangan ke Timur Tengah
Maskapai penerbangan memperpanjang penangguhan penerbangan ke Timur Tengah
Grup Lufthansa Jerman kemarin mengumumkan perpanjangan keputusannya untuk menghindari wilayah udara Irak dan Iran hingga 21 Agustus, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Perusahaan tersebut mengonfirmasi dalam pernyataan pers bahwa mereka juga memperpanjang penangguhan penerbangan ke Tel Aviv, Teheran, Beirut, Amman, dan Erbil hingga tanggal yang sama.
Kelompok tersebut mengaitkan keputusannya dengan "analisis keamanan terkini" di Timur Tengah.
Sebelumnya kemarin, Air France dan anak perusahaannya Transavia France juga mengonfirmasi perpanjangan penangguhan penerbangan mereka ke ibu kota Lebanon, Beirut, hingga besok, karena situasi geopolitik di Lebanon.
Beberapa maskapai penerbangan telah berulang kali menangguhkan penerbangan ke Timur Tengah sejak pecahnya perang Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Namun, penangguhan tersebut semakin intensif sejak pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada tanggal 31 Juli, dan komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr, dalam serangan udara Israel yang menargetkan pinggiran selatan Beirut sehari sebelumnya.
Alasan karena Situasi Keamanan
Beberapa maskapai penerbangan besar Eropa telah memperpanjang penangguhan penerbangan mereka ke Israel dan bagian lain Timur Tengah karena situasi keamanan.
Banyak maskapai telah menghentikan layanan ke Tel Aviv, serta ke negara tetangga Lebanon dan Yordania karena meningkatnya ketegangan dan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.
Lufthansa Group, yang juga memiliki Austrian Airlines, Brussels Airlines, Swiss dan Eurowings, kini telah menangguhkan semua penerbangan ke Amman, Beirut, Erbil, Teheran dan Tel Aviv hingga dan termasuk Rabu depan (21 Agustus).
"Berdasarkan analisis keamanan terkini, Lufthansa Group kembali menyesuaikan layanannya ke Timur Tengah," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
"Lufthansa menawarkan kepada penumpang yang terkena dampak penangguhan tersebut pilihan untuk memesan ulang atau membatalkan penerbangan mereka tanpa biaya."
Maskapai penerbangan murah Ryanair telah membatalkan semua penerbangan ke dan dari Tel Aviv hingga 28 Agustus “karena pembatasan operasional yang berada di luar kendali kami”.
Sementara itu, Air France dan anak perusahaannya, Transavia, telah membatalkan penerbangan ke Beirut hingga Rabu (14 Agustus).
Maskapai penerbangan AS United Airlines juga telah menangguhkan layanan ke Israel untuk waktu dekat karena situasi keamanan yang sedang berlangsung.
Beberapa maskapai penerbangan terus mengoperasikan penerbangan ke Tel Aviv, termasuk maskapai penerbangan Israel El Al dan British Airways dari London Heathrow.
Wizz Air juga telah melanjutkan layanan ke Israel dalam beberapa hari terakhir.
Pada bulan April, EasyJet menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Israel hingga akhir jadwal musim panas 2024 pada tanggal 27 Oktober.
KLM juga telah membatalkan semua layanan ke Tel Aviv hingga tanggal 26 Oktober.
SUMBER: Travel and Tour World, Memo, Business Travel News Europe