"Kembalinya tahanan adalah tujuan perang - dan kami berupaya mencapainya dengan tekad yang besar," kata Herzi Halevi saat berkunjung ke wilayah Koridor Philadelphia, Gaza Selatan, dilansir Khaberni, Kamis (15/8/2024).
Dia menambahkan: "Hamas harus tahu bahwa setiap hari mereka menyandera (warga Israel) kami akan menjadi lebih pahit (keras) dibandingkan hari sebelumnya."
"Kami akan bersikap lebih keras sampai kami dapat memulangkan para tahanan, dan setelah itu kami tidak akan membiarkan Hamas angkat kepala," tambahnya.
Pernyataan ini dilontarkan pada saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan rapat sebelum delegasi yang ditunjuknya berangkat, Kamis, ke Doha, dalam kerangka pertemuan puncak yang diserukan oleh mediator Amerika Serikat, Qatar dan Mesir.
2. Iran Beri Kesempatan Terakhir ke Israel jika Tak Mau Perang
Iran kemungkinan akan menunda serangan balasan ke Israel secara langsung jika Israe mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.
Pesan ini disampaikan oleh tiga pejabat senior Iran mengenai satu-satunya cara yang dapat menunda tanggapan langsung Iran terhadap Israel untuk membalas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7/2024) lalu.
Seorang pejabat senior keamanan di Iran mengatakan Iran dan sekutunya, seperti Hizbullah, akan segera melancarkan serangan jika perundingan Gaza gagal atau jika mereka merasa Israel menunda-nunda perundingan.
Ia tidak menyebutkan berapa lama waktu yang diberikan Iran kepada Israel untuk mencapai kemajuan dalam perundingan di Jalur Gaza, sebelum Iran memberikan serangan balasan secara langsung, seperti dilaporkan Reuters.
Pembunuhan Ismail Haniyeh dan Ancaman Iran Terhadap Israel
Sebelumnya, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, membantah bahwa Israel membunuh Ismail Haniyeh dan hanya mengakui pembunuhan terhadap Komandan Hizbullah, Fuad Shukr di Beirut, Lebanon pada Selasa (30/7/2024) malam.
“Tentara Israel menyerang pada hari Selasa malam di Lebanon dan membunuh Fuad Shukr dalam serangan udara yang tepat, dan tidak ada serangan udara lainnya pada malam itu, tidak ada rudal atau drone," kata Daniel Hagari, Kamis (1/8/2024) ketika menjawab pertanyaan The New York Times soal pembunuhan Ismail Haniyeh.
Sebelumnya, Israel diduga membunuh Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam ledakan di sebuah kamar saat beristirahat dalam kunjungan di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024) sekitar pukul 2.00 waktu setempat.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menuduh Israel dan mengancam akan membalasnya karena pembunuhan itu menargetkan tamu penting di wilayahnya.
"Membalas dendam atas darah Ismail Haniyeh adalah salah satu tugas kami karena pembunuhan terjadi di tanah kami," kata Ayatollah Ali Khamenei, Rabu (31/7/2024), dikutip dari Anadolu Agency.