Tingkah Barbar Pemukim Israel, Lebih dari 70 Pemukim Bertopeng Serang Desa Jit, Tembak Mati Pemuda
TRIBUNNEWS.COM- Pemukim Israel mengamuk di kota Palestina dalam pogrom Tepi Barat terbaru.
Pogrom adalah serangan penuh kekerasan besar-besaran yang terorganisasi atas sebuah kelompok tertentu yang dibarengi oleh penghancuran terhadap lingkungannya.
Lebih dari 70 pemukim bersenjata dan bertopeng menyerang desa Jit, menembak mati Rashid Sedda yang berusia 23 tahun.
Lebih dari 70 pemukim Yahudi bersenjata menyerbu kota Palestina Jit di Tepi Barat yang diduduki pada 16 Agustus, menembakkan peluru dan gas air mata ke penduduk dan membakar beberapa rumah, mobil, dan properti lainnya, CNN melaporkan .
Pemukim membunuh Rashid Sedda yang berusia 23 tahun selama pogrom tersebut.
Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina mengonfirmasi bahwa warga Palestina berusia 23 tahun tersebut meninggal karena luka tembak di dada.
"Kami mengalami serangan, tetapi tidak sampai tingkat ini," kata kepala dewan desa Jit, Nasser Sedda, kepada CNN. "Kami belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya, dan tanpa peringatan sebelumnya. Mereka mengejutkan warga – wanita, anak-anak, dan orang tua ada di sana."
"Puluhan warga sipil Israel, beberapa dari mereka bertopeng, memasuki kota Jit dan membakar kendaraan dan bangunan di daerah tersebut, melemparkan batu dan bom molotov," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Haaretz melaporkan bahwa satu-satunya orang yang ditangkap setelah serangan pemukim di desa Jit diduga mengganggu polisi dan dibebaskan. Belum ada penangkapan yang dilakukan terhadap mereka yang terlibat dalam pogrom tersebut.
Rekaman video serangan terhadap Jit memperlihatkan kendaraan terbakar dan kobaran api di lantai dasar gedung berlantai dua.
Rekaman lain memperlihatkan tiga petugas medis melakukan CPR pada Rashid Sedda.
Warga kota terlihat berlarian ke arah kendaraan yang terbakar dan memadamkan api dengan alat pemadam kebakaran sementara seseorang berteriak, “Para pemukim menyerang kami dan membakar mobil-mobil.”
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pihaknya merawat tiga orang yang terluka akibat serangan pemukim di kota itu, termasuk seorang wanita tua yang terkena dampak menghirup gas dan dua pemuda yang terluka akibat batu.
Presiden Israel Isaac Herzog juga mengutuk serangan itu karena khawatir terhadap reputasi Israel dan para pemukim Yahudi yang tinggal secara ilegal di tanah Palestina yang diduduki, bukan terhadap warga Palestina yang menjadi sasarannya.