10.056 IDF Terluka dalam 10 Bulan, Israel Panggil 15.000 Tentara Cadangan, IDF Terluka Meningkat
TRIBUNNEWS.COM - Israel mengumumkan pada tanggal 20 Agustus bahwa mereka telah mulai memanggil warga negara Israel yang sebelumnya dikecualikan untuk bertugas di ketentaraan guna mengatasi kekurangan tenaga kerja di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa militer memanggil kembali 15.000 warga Israel hingga usia 35 tahun yang sebelumnya telah menyelesaikan wajib militer sejak usia 18 tahun tetapi telah menerima pengecualian dari tugas lebih lanjut di pasukan cadangan.
Mereka akan dipanggil untuk bertugas di pasukan cadangan dalam tiga tahap selama tahun mendatang.
"Menteri Pertahanan telah menginstruksikan untuk menarik kembali prajurit cadangan yang menerima pengecualian dari dinas di masa lalu karena pengurangan kekuatan dan masih dalam rentang usia yang membutuhkan dinas," kata kantor Menteri Pertahanan Yoav Gallant dalam sebuah pernyataan.
"Sebagai bagian dari ini, dan setelah persiapan yang diperlukan selesai, IDF mulai menghubungi kandidat terkait yang bertugas di unit-unit penting. Mereka yang dianggap cocok untuk dipekerjakan kembali akan ditugaskan ke berbagai unit sesuai dengan kebutuhan operasional," tambah pernyataan itu.
Bulan lalu, Ketua Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset Yuli Edelstein mengumumkan rencana untuk memajukan rancangan undang-undang yang mengizinkan wajib militer bagi prajurit cadangan yang sebelumnya dibebaskan dari dinas hingga usia 40 tahun.
RUU ini akan menarik kembali para prajurit cadangan dari kumpulan puluhan ribu prajurit yang dikecualikan “dalam keadaan yang tidak jelas.”
Agar berlaku, rancangan undang-undang tersebut harus melewati empat kali pembacaan di Knesset.
Yedioth Ahronoth menambahkan bahwa RUU tersebut menghadapi kritik keras karena Knesset secara bersamaan memperkenalkan RUU yang secara efektif membebaskan ribuan orang Yahudi ultra-Ortodoks dari dinas militer meskipun militer "sangat membutuhkan" tenaga kerja.
Baru-baru ini telah berakhir sebuah undang-undang yang mengecualikan pemuda ultra-Ortodoks yang belajar di sekolah agama, Yeshivas, dari dinas militer.
Sejauh ini, hanya beberapa ribu panggilan telah dikirimkan kepada sekitar 66.000 pemuda ultra-Ortodoks yang berada dalam usia wajib militer.
Militer sangat membutuhkan tenaga kerja karena kerugian yang diderita di Gaza dan potensi perang skala penuh dengan Hizbullah di Lebanon.
Awal bulan ini, departemen rehabilitasi di Kementerian Pertahanan Israel melaporkan bahwa 10.056 tentara telah terluka dalam 10 bulan sejak dimulainya perang di Gaza, atau lebih dari seribu orang terluka setiap bulan.