News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Tak Jua Menyerbu Lebanon, Hizbullah Luncurkan 180 Rudal dalam 24 Jam Terakhir

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon meluncurkan roket ke wilayah pendudukan Israel di perbatasan utara negara pendudukan tersebut.

Israel Tak Jua Menyerbu, Hizbullah Luncurkan 180 Rudal dalam 24 Jam Terakhir

TRIBUNNEWS.COM - Front Utara yang digaungkan Israel akan dilakukan penyerbuan pasukan darat ke wilayah Lebanon guna memukul mundur pasukan Hizbullah dari garis perbatasan, belum juga terlaksana hingga pekan ketiga Agustus 2024.

Serangan Israel masih berupa pengeboman udara lintas teritorial yang dibalas Hizbullah dengan gempuran roket yang menyasar wilayah Utara negara pendudukan tersebut.

Baca juga: Kota Katzrin Hujan Roket, Israel Kehilangan Wilayah Utara yang Diduduki Karena Serangan Hizbullah

Channel 12 Israel, Kamis (22/8/2024) melaporkan bahwa 180 rudal diluncurkan dari Lebanon selama 24 jam terakhir oleh Hizbullah.

Dalam pernyataannya, Hizbullah menyatakan melancarkan 13 serangan ke Israel dalam waktu 24 jam.

Dari belasan operasi penyerangan tersebut, Hizbullah menyatakan menargetkan tujuh pos militer Israel, gudang logistik, hingga kendaraan di Israel Utara.

Ini menjadi salah satu serangan paling intens sejak Oktober 2023.

Tentunya ini berbeda dari hari-hari sebelumnya, di mana Hizbullah hanya melancarkan kurang dari 12 serangan per hari.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Rabu (21/8/2024), Hizbullah merinci serangannya terhadap Israel utara.

Mulai dari menargetkan tank Merkava Israel di lokasi milter Al-Abbasiya, kemudian tembakan roket Katyusha Hizbullah tepat sasaran mengenai barak Ramot Naftali dan Ramim.

Roket Hizbullah. (AFP/Marwan Naamani)

Di mana barak tersebut menampung pasukan dari Brigade Golani Israel, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Tak hanya itu, peluru artileri Hizbullah berhasil diluncurkan sebanyak dua kali dengan menargetkan barak Zarit yang terdapat tentara Israel di dalamnya.

Misgav AM juga menjadi salah satu target Hizbullah.

Tentara Israel yang berada di barak tersebut tak bisa berkutik setelah terkena senjata berpeluncur roket milik Hizbullah.

Peluru artileri Hizbullah juga menargetkan dua lokasi yang berbeda, yaitu pangkalan militer Al-Malkiyya dan peralatan mata-mata di lokasi militer Barga Risha.

Baca juga: Ketegangan Israel & Hizbullah Meluas ke Dataran Tinggi Golan, Hizbullah Serang Pakai Roket Katyusha

Posisi artileri Israel di wilayah Zaura juga terkena bom Hizbullah.

Tak hanya menyerang barak Israel, Hizbullah juga menargetkan gudang logistik mereka.

Roket Katyusha Hizbullah berhasil menyasar gudang logistik Dataran Tinggi Golan.

Gudang logistik Israel di pemukiman Ami'ad juga menjadi sasaran Hizbullah.

Tak sampai di situ, lokasi milter Hadab Yaroun dan arkas cadangan Korps Utara, pangkalan cadangan Divisi Galilea juga terkena drone Hizbullah.

Ini merupakan balasan dari serangan Israel yang bertubi-tubi pada satu hari yang sama.

Israel telah menargetkan sebuah kendaraan di kota Beit Lif.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, seorang warga Lebanon dan Suriah tewas akibat serangan tersebut.

Kemudian Israel juga melancarkan serangan udara di wilayah Lembah Bekaa.

Serangan ini menewaskan satu orang dan 19 lainnya mengalami luka-luka, termasuk anak-anak.

Kekhawatiran akan perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah telah meningkat di tengah saling serang lintas perbatasan antara kedua belah pihak.

Ketegangan meningkat di kawasan tersebut menyusul pembunuhan dua pemimpin pejuang perlawanan, yaitu Ismail Haniyeh dan Fuad Shukr.

Sebagai tanggapannya, Hizbullah dan Iran telah bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap Israel.

Janji Hizbullah dan Iran meningkatkan kekhawatiran berbagai front.

Ketakutan dapat memicu konflik regional yang lebih luas dan berskala penuh.

Israel Kehilangan Wilayah Pendudukan Utara

Mengomentari serangan Gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah terhadap Kota Katzrin, mantan perdana menteri Israel Yair Lapid mengatakan kalau rezim Israel saat ini telah kehilangan wilayah utara Palestina yang diduduki.

Mengomentari serangan Gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah di Katzrin, pemimpin oposisi Yair Lapid berkata di X, "Pemerintah (Israel) kehilangan wilayah utara."

Baca juga: Israel Kekurangan Amunisi Level Kritis, Peluru Iron Dome Tak Memadai Tangkis Rudal Masif Hizbullah

Militer Israel pada Rabu (21/8/2024) melaporkan mendeteksi sekitar 50 roket yang ditembakkan dari Lebanon menuju Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki, menurut Anadolu Agency.

Militer rezim Zionis mengklaim telah mencegat beberapa roket, sementara yang lain mendarat di dekat kota Katzrin di Israel.

Sirene roket yang masuk diaktifkan di beberapa kota dan permukiman Israel di dekat perbatasan wilayah pendudukan Palestina dengan Lebanon.

Baca juga: Hizbullah Lebanon Sudah Luncurkan 7.500 Roket dan 200 Drone ke Israel Sejak Perang Gaza Pecah

Sistem pertahanan udara Israel meluncur untuk mencegat serangan roket Hizbullah (X)

Serangan Terjadi Sehari Setelah Blinken Bertemu Mediator Mesir dan Qatar

Hizbullah Lebanon telah meluncurkan lebih dari 50 roket.

Roket tersebut menghantam sejumlah rumah pribadi di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel.

Serangan pada hari ini, Rabu (21/8/2024), terjadi sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan sesama mediator Mesir dan Qatar.

Menlu AS terus maju dengan misi diplomatik terbaru untuk mengamankan gencatan senjata dalam perang di Gaza, bahkan ketika Hamas dan Israel mengisyaratkan bahwa tantangan tetap ada.

Responden pertama di Dataran Tinggi Golan mengatakan, mereka merawat seorang pria berusia 30 tahun yang terluka sedang dengan cedera pecahan peluru dalam serangan hari Rabu, sebagaimana dilansir Arab News.

Satu rumah dilalap api, dan petugas pemadam kebakaran mengatakan mereka mencegah tragedi yang lebih besar dengan menghentikan kebocoran gas.

Hizbullah mengatakan, serangan itu sebagai respons terhadap serangan Israel jauh ke Lebanon pada Selasa malam yang menewaskan satu orang dan melukai 19 lainnya.

Hizbullah Luncurkan 200 Proyektil

Pada Selasa (20/8/2024), Hizbullah meluncurkan lebih dari 200 proyektil ke arah Israel.

Serangan balasan ini setelah Israel menargetkan depot senjata Hizbullah sekitar 80 kilometer (50 mil) dari perbatasan, peningkatan signifikan dalam pertempuran harian.

Pada Senin (19/8/2024), Israel diketahui menyerang depot senjata Hizbullah di timur Lebanon.

Baca juga: Setelah Pertunjukan Robek Piagam PBB, Dubes Israel Kini Minta Gedung PBB Ditutup

Diberitakan The New Arab, serangan itu telah dikonfirmasi oleh militer Israel.

Peristiwa ini terjadi setelah seorang tentara Israel tewas di Israel utara, di tengah 10 bulan bentrokan lintas perbatasan antara Hizbullah dan Israel.

Militer Israel mengatakan jet tempur menyerang sejumlah fasilitas penyimpanan senjata Hizbullah di wilayah Bekaa di Lebanon.

Serangan memicu ledakan sekunder yang mengindikasikan sejumlah besar senjata telah terkena serangan.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan, serangan di Lebanon timur melukai delapan orang.

Sebagai informasi, Israel dan Hizbullah telah saling serang hampir setiap hari selama lebih dari 10 bulan dengan latar belakang perang Israel melawan sekutu Hizbullah, Hamas, di Gaza.

Saling serang tersebut telah menewaskan lebih dari 500 orang di Lebanon — sebagian besar militan tetapi juga termasuk sekitar 100 warga sipil dan non-kombatan — dan 23 tentara dan 26 warga sipil di Israel.

Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah 1967 dan kemudian mencaploknya, dengan mengatakan bahwa mereka membutuhkan dataran tinggi yang strategis itu untuk keamanannya.

Amerika Serikat adalah satu-satunya negara yang mengakui aneksasi Israel, sementara masyarakat internasional lainnya menganggap Golan sebagai wilayah Suriah yang diduduki.

Baca juga: Balas Rentetan Roket Hizbullah, Serangan Udara Israel Tewaskan Pemimpin Fatah di Saida Lebanon

Tentara Israel berpindah posisi selama latihan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi pada 9 November 2023, di tengah meningkatnya ketegangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel ketika pertempuran berlanjut di selatan dengan militan Hamas di Jalur Gaza. (AFP/JALAA MAREY)

Update Perang Israel-Hamas

Dilansir Al Jazeera, setidaknya 52 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza, termasuk 12 di sekolah Kota Gaza dan sembilan di area pasar yang ramai di Deir el-Balah.

Diplomat tertinggi Amerika Serikat Antony Blinken mendesak para pemangku kepentingan untuk segera menuntaskan kesepakatan gencatan senjata Gaza saat ia mengakhiri lawatannya di Timur Tengah tanpa adanya kesepakatan antara Israel dan Hamas.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa enam tawanan Israel – yang jasadnya ditemukan dari Gaza pada hari Selasa – kemungkinan meninggal karena kebocoran gas di sebuah terowongan selama serangan militer Israel di Khan Younis.

Pasukan Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza, termasuk Jabalia, Deir el-Balah, Rafah, dan Khan Younis. Beberapa orang tewas dan terluka di Jabalia, menurut AJA.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengakhiri perjalanannya ke Timur Tengah dengan memperingatkan bahwa “waktu sangatlah penting” bagi tawanan Israel dan warga Palestina di Gaza.

Baca juga: Mobilnya Diserang Israel, Jenderal Palestina Khalil Al-Maqdah Tewas di Lebanon

Suatu kelompok yang terdiri dari 20 lembaga bantuan dan 20 dokter yang bekerja di Gaza menyerukan tindakan segera untuk mencegah wabah polio massal di daerah kantong Palestina tersebut.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani berbicara dengan Blinken dan menegaskan kembali komitmen negaranya terhadap perannya sebagai mediator dalam pembicaraan gencatan senjata Gaza.

Di Lebanon, satu orang tewas dan 20 lainnya terluka dalam serangan Israel di Lembah Bekaa timur, jauh dari perbatasan dengan Israel.

Setidaknya 40.173 orang tewas dan 92.857 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditawan.

(oln/mna/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini