"Zionis mengobarkan kampanye genosida pembersihan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza melalui pengeboman, kelaparan, epidemi, penyiksaan, dan kejahatan lainnya," katanya.
Dia berujar para cendekiawan Islam dan pemikir punya tanggung jawab besar untuk membangkitkan kesadaran di antara umat Islam dan masyarakat dunia lainnya mengenai bahaya gagalnya dukungan kepada Palestina.
Di samping itu, dia mengkritik pedas beberapa negara Arab yang menindak keras pihak yang bersimpati kepada perjuangan Palestina dan kelompok perlawanan lainnya.
"Saat beberapa rezim Arab terus berdagang dengan rezim Tel Aviv, pemerintah Kolombia sudah melarang ekspor batu bara ke Israel. Pertahanan Gaza dan kompleks Masjid Al-Aqsa adalah tanggung jawab utama semua muslim."
"Pengabaian dan kegagalan dalam mendukung Palestina adalah bahaya bagi seluruh dunia muslim."
Al-Houthi kemudian meminta warga Yaman untuk berunjuk rasa turun ke jalan pada hari Jumat ini untuk menunjukkan dukungan kepada Palestina.
Iran tunggu lingkaran pelindung Israel hancur
Seorang anggota Dewan Nasional Palestina bernama Osama Al-Ali juga buka suara mengenai serangan Iran yang tak kunjung dilakukan.
Baca juga: Iran Indikasikan Serangan ke Israel Akan Mengejutkan, tapi Hati-hati demi Gencatan Senjata di Gaza
“Menunda (serangan) balasan itu sepenuhnya persoalan taktikal,” kata Al-Ali saat diwawancarai Al Hadath, dikutip dari Maariv.
Dia mengatakan semua opsi atau pilihan perihal serangan balasan itu bisa dirundingkan.
“Respons yang tepat ialah tidak merespons atau berbicara, tetapi tetap bungkam. Diamlah dan tunggu momen tepat ketika lingkaran perlindungan yang dibuat oleh Amerika Serikat (AS) di sekeliling Israel hancur. Mereka (Israel dan AS) melakukan upaya pertahanan yang hebat,” kata Ali menjelaskan.
Ali menyebut Iran menunggu situasi normal dulu. Setelah itu, Iran akan melancarkan serangan tiba-tiba seperti yang dilakukan Israel ke Mesir dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
“Inilah bagaimana perang dijalankan. Mereka (Israel) mengebom semua pesawat Abdel Nasser,” ujar Ali.
Menurut Ali, serangan itu mengejutkan atau terjadi secara tiba-tiba.
Seperti Ali, media Iran International juga menyebut Iran mungkin merasa dihalangi oleh AS yang memamerkan kekuatannya di Timur Tengah.
“Iran memahami dengan jelas bahwa AS teguh dalam mempertahankan kepentingan kita, rekan kita, dan rakyat kita. Kita memindahkan banyak aset militer ke kawasan itu untuk menegaskan sikap itu,” kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan The Washington Post.
Meski demikian, Iran terus menegaskan akan menyerang Israel.
(Tribunnews/Febri)