News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Ngamuk, Serangan Besar-besaran Dilanjutkan Selasa Pagi, Ukraina Makin Hancur

Penulis: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ledakan hebat rudal Iskander di fasilitas infrastruktur Ukraina di Kharkov. Rusia melakukans erangan besar-besaran pada Senin hingga Selasa pagi

TRIBUNNEWS.COM -- Rusia melakukan serangan besar-besaran pada Senin (26/8/2024) malam hingga Selasa pagi harinya. Ratusan rudal dan drone serang jarak jauh digunakan untuk menghancurkan infrastruktur di Ukraina.

Media Ukrainska Pravda memberitakan, beberapa pesawat pengebom strategis Tu-95MS yang dapat meluncurkan rudal jelajah lepas landas dari Engels, Rusia, pada Selasa pagi.

"Terekam lepas landasnya beberapa pesawat pengebom Tu-95MS dari lapangan udara Engels. Perkiraan waktu untuk mencapai area peluncuran rudal adalah pukul 04:30," demikian pernyataan Angkatan Udara Ukraina.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-916: Dihujani 127 Rudal Rusia, Zelensky Minta Sekutu Kirim Senjata Lagi

Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan berbagai persenjataannya untuk menghancurkan Ukraina. 

Bukan hanya wilayah Donbass atau timur Ukraina saja yang menjadi sasaran, ibu kota Kiev juga diamuk oleh senjata-senjata presisi tinggi.

Akibatnya fasilitas energi di negara itu semakin hancur-hancuran. Wali kota Kiev Vitali Klitscho mengatakan bahwa akibat pembangkit listrik wilayahnya hancur, pemadaman terjadi di mana-mana.

Militer Ukraina melaporkan di Ukrinform, dua warga sipil tewas dan empat orang luka-luka berat dalam serangan drone kamikaze di Zaporizhzhia.

“Dua orang tewas, empat orang terluka, menurut informasi terbaru, setelah serangan musuh malam hari di Zaporizhzhia,” tulis Ivan Fedorov di Telegram.

Selain korban sipil di wilayah tersebut juga terjadi pemadaman karena infrastruktur energinya kena 'sengat' drone Shahed.

Sementara di Oblast Kharkov, Rusia menembak infrastruktur energi di Andriivka dengan rudal Iskander sepanjang Senin malam hingga Selasa pagi.

Kepala Administrasi Militer Oblast Kharkhov Oleh Syniehubov mengatakan Iskander menghantam fasilitas infrastruktur. Bangunan dan tiga mobil rusak dan empat orang terluka.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, bahwa kerusakan terjadi di berbagai negeri. Ia menyebut serangan tersebut adalah salah satu yang terberat.

Baca juga: 4 Orang Tewas dalam Serangan Rudal dan Pesawat Nirawak Besar-besaran oleh Rusia

Ia mengungkap dari hitungan militernya bahwa dalam Senin malam hingga Selasa pagi, terhitung lebih dari 100 rudal diluncurkan baik dari pesawqat maupun dari kapal perang di Laut Merah.

"Seperti kebanyakan serangan Rusia sebelumnya, serangan ini sama kejamnya, menargetkan infrastruktur sipil yang penting. Sebagian besar wilayah kami – dari wilayah Kharkiv dan Kiev hingga Odesa dan wilayah barat kami," kata Zelensky.

Ia mengatakan, di mana-mana terjadi pemadaman listrik. Tim perbaikan harus bekerja sepanjang waktu.

Zelensky mengatakan, Rusia menargetkan objek di wilayah Volyn, Lviv, dan Ivano-Frankivsk. Wilayah Vinnytsia dan Khmelnytskyi, dan wilayah Ternopil.

Minta Bisa Serang Rusia

Zelensky kemudian mengulang pernyataannya bahwa Rusia butuh izin untuk menyerang dengan rudal jarak jauhnya ke Rusia.

"Tidak boleh ada pembatasan pada jangkauan senjata untuk Ukraina, sementara teroris tidak memiliki pembatasan seperti itu. Para pembela kehidupan seharusnya tidak menghadapi pembatasan senjata, sementara Rusia menggunakan semua jenis senjatanya sendiri, serta pesawat nirawak dan rudal balistik dari Korea Utara," ujarnya.

Hal sama juga diutarakan oleh diplomat Uni Eropa Josep Borrell. Ia mengatakan bahwa Ukraina butuh izin unruk menembakkan senjata asal AS ATACMS ke wilayah Rusia, bukan hanya di wilayah Ukraina saja.

Setelah serangan besar-besaran pada Senin kemarin, jelasnya, Kiev butuh izin untuk menembakkan jauh lebih dalam ke Rusia.

Borrell menekankan bahwa pencabutan pembatasan penggunaan senjata terhadap militer Rusia yang terlibat dalam agresi terhadap Ukraina, sesuai dengan hukum internasional, akan memperkuat pertahanan diri Ukraina, melindungi nyawa, dan mengurangi kehancuran di Ukraina.

"Rusia meningkatkan agresinya dengan serangan besar-besaran baru di seluruh Ukraina yang menargetkan infrastruktur sipil, termasuk stasiun hidroelektrik, dan menyebabkan korban," tulis Borrell di media sosial. (Pravda/Ukrinform)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini