News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kunjungi Arab Saudi saat Tepi Barat Diserbu IDF, Mahmoud Abbas Pilih Kembali ke Tanah Air Lebih Awal

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto selebaran yang disediakan oleh kantor pers Otoritas Palestina (PPO) ini menunjukkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kanan) menerima Presiden Palestina Mahmud Abbas di Riyadh pada 29 April 2024. - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas berada di Arab Saudi saat Tepi Barat yang diduduki diserbu Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Rabu (28/8/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas berada di Arab Saudi saat Tepi Barat yang diduduki, diserbu oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Rabu (28/8/2024).

Sebuah laporan mengungkapkan kalau Abbas pilih mempersingkat kunjungan ke Saudi karena situasi di Tepi Barat, dikutip dari Al Jazeera.

Laporan Wafa juga memuat berita yang sama.

"Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah menghentikan kunjungannya ke Arab Saudi untuk kembali ke Tepi Barat yang diduduki setelah Israel melancarkan operasi militer di sana," kantor berita Palestina Wafa melaporkan.

“Abbas mempersingkat kunjungannya ke Arab Saudi dan kembali ke tanah airnya pada hari Rabu (28/8/2024) untuk menindaklanjuti perkembangan terbaru sehubungan dengan agresi Israel di Tepi Barat utara,” kata Wafa.

Itu adalah tindakan perang

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Inisiatif Nasional Palestina, Mustafa Barghouti mengatakan operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat yang diduduki bukan sekadar penyerbuan.

"Ini adalah tindakan perang," katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Menurutnya, yang dilakukan Israel adalah melancarkan perang terhadap pendudukan, yang merupakan pelanggaran total terhadap hukum internasional, tentang bagaimana seharusnya kekuatan pendudukan bertindak.

Dalam pernyataannya, ia juga menekankan bahwa Tepi Barat telah diduduki Israel sejak 1967.

“Mereka menggunakan serangan udara, angkatan udara, tank, buldoser, dan apa yang mereka coba lakukan adalah memindahkan genosida dan pembersihan etnis yang sedang berlangsung di Gaza ke Tepi Barat,” kata Barghouti.

Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Terbesar di Tepi Barat sejak Intifada Kedua, 3 Kota Dibombardir

Besarnya kerusakan yang ditimbulkan pasukan Israel terhadap infrastruktur wilayah Palestina juga menunjukkan tujuan mereka untuk membuatnya tidak dapat dihuni oleh warganya, tambah Barghouti.

"Mereka menghancurkan jaringan pipa air, kabel listrik, rumah, sekolah – apa yang mereka inginkan?,"

"Mereka ingin menciptakan situasi di mana kami tidak dapat hidup di negara kami dan itulah yang menjadi rencana para pemukim,"

“Ini tentang Yudaisasi Tepi Barat, tentang pencaplokan Tepi Barat dan mematikan peluang apa pun bagi Palestina untuk bebas dan memiliki negara mereka sendiri,” katanya.

Tulkarem diserbu

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini