TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan mengutus mata-mata agen Mossad untuk meningkatkan keamanan putranya Yair Netanyahu yang saat ini tinggal di Miami Amerika Serikat.
“Netanyahu baru-baru ini meminta langkah-langkah keamanan diperketat untuk Yair, karena takut tanggapan Iran dan proksinya terhadap pembunuhan Haniyeh mungkin akan menargetkan tokoh dan aset Israel di luar negeri,” lapor situs lokal Walla.
Pengetatan keamanan dilakukan Netanyahu pasca menara apartemen anaknya di Miami, Florida mendapat peringatan tentang benda mencurigakan.
Dilaporkan media N12 dan The Jerusalem Post, peringatan bahaya secara mengejutkan muncul.
Tak lama dari itu para penghuni menerima pesan rahasia dari pengelola gedung dan kantor polisi yang meminta mereka untuk tetap tinggal di apartemen dan tidak mendekati jendela.
Menara apartemen mewah di Miami itu bahkan sempat di lockdown selama 3 jam setelah mendapat peringatan tentang dugaan benda mencurigakan.
Beruntung saat insiden terjadi Yair sedang tidak berada di menara tersebut.
Tak jelas benda mencurigakan apa yang telah membuat alarm peringatan berdering, namun salah seorang penghuni mengatakan bahwa benda itu adalah bom.
Sementara para penghuni lainnya mengklaim bahwa itu adalah prosedur rutin dan orang-orang bereaksi berlebihan.
Pasca insiden tersebut terjadi Netanyahu mulai dilanda kepanikan.
Netanyahu meminta pengamanan ekstra untuk anaknya. Yair, yang kini berusia 33 tahun.
Baca juga: Iran Incar Tokoh Zionis di Luar Negeri, Netanyahu Minta Penjagaan Putranya di Miami Diperkuat
Ia khawatir apabila insiden peringatan tentang benda mencurigakan muncul akibat ulah Iran buntut pembalasan insiden pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh bulan lalu di ibu kota Teheran.
Biaya Pengamanan Anak Netanyahu Tembus Rp 10,5 Miliar
Mengutip dari Al Mayadeen, Yair tinggal is Miami sejak April 2023. Di sana, dia berada di bawah perlindungan dinas keamanan Israel, Shin Bet.
Adapun dalam setahun biaya pengamanan Yair diperkirakan menelan biaya fantastis.
Yakni mencapai 2,5 juta shekel atau sekitar Rp 10,5 miliar per tahun, menurut situs berita Israel, Walla.
Guna menjamin keselamatan keluarganya Netanyahu tak segan menggelontorkan 11 juta shekel untuk mengawal Avner Netanyahu, serta 10,5 juta shekel untuk melindungi istri Netanyahu, Sara.
Gedung Putih Janji Bela Israel jika Iran membalas
Terpisah, Amerika Serikat mengaku siap membela Israel jika terjadi serangan Iran.
Pernyataan itu dilontarkan juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby pada hari Selasa (27/8/2024), mengacu pada janji Iran untuk melakukan operasi balasan sebagai respons atas pembunuhan martir Ismail Haniyeh di Teheran bulan lalu.
"Kami percaya bahwa [Iran] masih dalam posisi siap dan waspada untuk melancarkan serangan jika mereka ingin melakukannya, itulah sebabnya kami memiliki postur kekuatan yang ditingkatkan di kawasan tersebut," ungkap Kirby.
Menyusul pembunuhan Haniyeh oleh Israel selama kunjungan resminya ke Teheran, Washington tidak mengutuk serangan tersebut maupun mengkritik pelanggaran kedaulatan dan keamanan Republik Islam.
"Pesan kami kepada Iran konsisten, telah, dan akan tetap konsisten. Pertama, jangan lakukan itu. Tidak ada alasan untuk meningkatkannya," kata Kirby tanpa menyebutkan agresi Israel.
"Tidak ada alasan untuk memulai semacam perang regional besar-besaran. Dan yang kedua, kami akan siap membela Israel jika itu terjadi," lanjutnya.
Dalam beberapa minggu terakhir, militer AS telah meningkatkan kehadirannya di Timur Tengah dalam upaya untuk mencegah serangan besar baru oleh Iran atau sekutunya.
Adapun cara yang dilakukan AS yakni dengan mengirimkan kelompok penyerang kapal induk Abraham Lincoln untuk menggantikan kelompok penyerang kapal induk Theodore Roosevelt.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)