TRIBUNNEWS.com - Lima pejuang Palestina, termasuk Komandan Brigade Tulkarem, Mohamed Jaber alias Abu Shuja'a, tewas diserang tentara Israel saat bersembunyi di sebuah masjid di kamp pengungsi Nur Shams, Tepi Barat yang diduduki, Kamis (29/8/2024).
Shuja'a bersembunyi bersama para pejuangnya ketika terlibat baku tembak dengan tentara Israel, dilansir Anadolu Ajansi.
Sebagai informasi, Brigade Tulkarem adalah cabang dari Brigade Al-Quds yang merupakan sayap militer gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ).
Juru Bicara Militer Israel, Avichay Adraee, menuding Shuja'a dan empat pejuang Tulkarem melakukan "serangan terhadap pemukim ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki."
Menurut media Israel, tentara Israel mengepung Shuja'a dan empat pejuangnya pada Kamis pukul 4.00 pagi waktu setempat.
Baku tembak antara Shuja'a beserta empat pejuangnya dan tentara Israel pun tak terelakkan.
Namun, Israel menembakkan roket Energia ke masjid tempat Shuja'a bersembunyi.
Sebelumnya, Shuja'a sempat menegaskan tak takut mati syahid.
Dalam wawancara eksklusif bersama Al Mayadeen pada awal Agustus 2024, Shuja'a mengatakan, "Jika musuh membunuh saya, kami akan terus maju."
"Perjuangan tidak berakhir dengan satu orang, ada generasi lainnya yang siap bangkit untuk membela hak-hal kami (warga Palestina), dan indikator terbesarnya adalah mati syahidnya seorang warga Palestina dan lebih banyak lagi di rumah-rumah di Tulkarem. Perlawanan terus berlanjut," tegasnya kala itu.
Shuja'a mengaku ia sempat lolos dari penargetan tentara Israel tiga hingga empat kali, termasuk operasi khusus yang dilakukan Tel Aviv untuk memburunya.
Baca juga: Berapa Banyak Serangan Militer yang Dilakukan Israel ke Gaza sejak Oktober?
Sebagai informasi, tentara Israel telah melancarkan operasi militer besar di Tepi Barat yang diduduki bagian utara sejak Rabu (28/8/2024).
Operasi itu merupakan yang terbesar sejak 2022 silam.
Setidaknya 18 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki tewas diserang tentara Israel, dalam kurun waktu 24 jam.