TRIBUNNEWS.COM – Seorang ilmuwan asal Australia, Vincent Lyne mengklaim Broken Ridge sebagai tempat jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang telah hilang selama 10 tahun.
Lyne melalui unggahannya di LinkedIn memecahkan keberadaan MH370 dengan sains, dan menyimpulkan, kejadian tersebut adalah kesengajaan dari sang pilot.
Dalam unggahan tersebut, Lyne mengungkapkan keberadaan pesawat yang hilang pada 8 Maret 2014 itu di Broken Ridge.
Lalu apa itu Broken Ridge? Dan di mana tempat tersebut berada?
Broken Ridge atau secara bahasa berarti punggungan yang patah adalah dataran tinggi samudra di tenggara Samudra Hindia.
Dikutip dari e-Book berjudul The Ocean Basins and Margins: The Indian Ocean, Broken Ridge membentang sejauh 1.200 km dari ujung selatan Ninety East Ridge ke arah sudut barat daya Australia.
Lebarnya mencapai 400 kilometer dan mencapai 1.000 meter di bawah permukaan laut.
Di sisi selatannya, ia dipisahkan dari Diamantina Fracture Zone oleh tebing curam setinggi 3.000 meter, sementara di sisi utara, punggungannya landai menuju Wharton Basin.
Lapisan sedimen pada Broken Ridge mencapai 800 meter dan Moho ditemukan sekitar 20 kilometer.
Pada bagian selatan tebing punggungan, lapisan sedimen menjadi lebih tipis dan berakhir agak tajam sebagai lapisan yang terpotong.
Broken Ridge pernah membentuk provinsi beku besar (Large igneous provinces/LIP) bersama dengan Kerguelen Plateau atau Dataran Tinggi Kerguelen.
Baca juga: 2 Temuan Terbaru Lokasi Jatuhnya Pesawat MH370 Malaysia Airlines
Dikutip dari artikel jurnal berjudul Origin and Evolution of a Submarine Large Igneous Province: The Kerguelen Plateau and Broken Ridge, Southern Indian Ocean, provinsi beku besar terbentuk ketika sejumlah magma dari mantel bumi memasuki kerak bumi.
Terdapat dua LIP yang paling banyak terbentuk, salah satunya Kerguelen Plateau dan Broken Ridge ini di Samudra Hindia bagian selatan.
Ketika Australia dan Antartika mulai terpisah, Broken Ridge dan Kerguelen Plateau juga demikian dengan Southeast Indian Ridge atau Punggungan India Tenggara sebagai pemisahnya.
Broken Ridge dan Kerguelen Plateau kini terpisah dengan jarak kurang lebih 1.800 kilometer (1.100 mil).
Ketika terpisah, sisi selatan Punggungan Broken terangkat sekitar 2.000 meter (6.600 kaki) dan mencapai di atas permukaan laut.
Dengan begitu, tempat ini memiliki kondisi geografis yang cukup berbahaya untuk manusia tanpa keamanan apapun.
Ketajaman lapisan yang terpotong akibat terpisahnya dua punggungan tersebut menjadikannya tempat yang sulit untuk ditelusuri.
Maka dari itu, klaim ilmuwan tersebut bisa jadi mungkin membuktikan alasan puing-puing utama pesawat MH370 tidak ditemukan hingga kini.
Untuk pengetahuan lebih lanjut mengenai Broken Ridge, bisa didapatkan melalui dua literatur yang sudah dicantumkan di atas.
(mg/Mardliyyah)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)