TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel menggerebek dua rumah warga Palestina, Muhammad Ihsan Yaqin Maraqa dan Zuhdi Nidal Abu Afifa, pada Sabtu (31/8/2024).
Tentara Israel menembak mati keduanya dalam dua insiden penyerangan di permukiman Israel di Gush Etzion dan Carmei Tzur yang terletak di utara Hebron, Tepi Barat, pada dini hari.
Korban pertama ditembak mati oleh tentara pendudukan Israel setelah sebuah mobil diledakkan di dekat pom bensin di permukiman Gush Etzion.
Sementara, korban kedua ditembak mati oleh tentara pendudukan Israel di pintu masuk permukiman Carmei Tzur dan ledakan mobil yang ditumpanginya.
Otoritas Umum Palestina untuk Urusan Sipil memberi tahu Kementerian Kesehatan tentang kematian kedua pemuda itu.
Pada Sabtu pagi waktu setempat, pasukan pendudukan Israel menggerebek rumah milik keluarga Zuhdi Nidal Abu Afifa di kawasan Wadi Al-Hariya, menggeledah rumah tersebut dan menghancurkan isinya.
Israel juga menggerebek rumah keluarga Muhammad Ihsan Yaqin Maraqa di lingkungan Jabal Abu Rumman dan Wadi al-Hariya, menggeledah rumah tersebut hingga menyebabkan kerusakan parah.
Dalam aksi tersebut, Israel menangkap seorang pemuda dari keluarga Zuhdi Nidal Abu Afifa dan dua orang dari keluarga Muhammad Ihsan Yaqin Maraqa saat berada di lingkungan Jabal Abu Rumman.
Sebelumnya, tentara Israel mengatakan dua bom mobil meledak di Gush Etzion dan Carmei Tzur pada Sabtu dini hari.
Ledakan itu melukai seorang komandan Brigade Gush Etzion, seorang tentara, dan sejumlah pemukim Israel.
Tentara pendudukan Israel menutup akses menuju wilayah tersebut selama mereka melakukan penyisiran di sekitarnya, seperti diberitakan El Watan News.
Baca juga: Video Brigade Al-Qassam Ancam Israel setelah Muncul 2 Operasi Melawan IDF di Utara Tepi Barat
Mereka kemudian mengumumkan berakhirnya serangan di Gush Etzion dan tidak ada kecurigaan akan adanya bom mobil ketiga.
Setelah menyisir wilayah tersebut, Israel menangkap enam orang yang diduga memiliki hubungan dengan dua terduga pelaku penyerangan.
Shin Bet Beri Peringatan
Tentara Israel dan Badan Keamanan Israel (Shin Bet) memperkirakan dua serangan itu seharusnya berakibat fatal dan bertujuan untuk membawa perubahan dalam operasi militer Israel di Tepi Barat.