TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Wakil Menteri Pertahanan Polandia Zalewski baru-baru ini mengatakan negaranya tidak akan menembak jatuh drone dan rudal Rusia yang melintas di negara itu.
Polandia juga tidak akan melatih tentara Ukraina di wilayah Ukraina.
Seperti diketahui, Rusia dan Polandia adalah dua negara yang berbatasan dengan Ukraina.
Berbicara pada pertemuan informal para Menteri Pertahanan Uni Eropa (UE) pada 29 Agustus 2024 lalu, Wakil Menteri Pertahanan Polandia Zalewski menegaskan bahwa negaranya tidak mempertimbangkan opsi dukungan apa pun terkait dengan penembakan rudal atau drone Rusia dari wilayah Polandia.
Zalewski mengatakan bahwa Ukraina harus mampu mempertahankan diri dan Barat memperkuat pertahanan udara Ukraina saja sudah cukup tanpa partisipasi Angkatan Udara Polandia.
Zalewski juga mengumumkan bahwa Polandia tidak akan melatih tentara Ukraina di wilayah Ukraina.
Ia percaya bahwa hal ini akan memakan waktu dan uang serta sulit secara organisasi.
Menurut Zalewski, melatih tentara Ukraina di negara-negara UE saat ini merupakan salah satu langkah paling efektif untuk mendukung Ukraina.
Sebelumnya, Ukraina telah meminta negara-negara Barat untuk melatih tentara Ukraina di wilayahnya.
Namun Uni Eropa masih mempertimbangkan permintaan tersebut, dengan mengatakan bahwa analisis komprehensif diperlukan untuk mengevaluasi sepenuhnya risiko.
Serta keuntungan politik dan operasional dari melakukan pelatihan tertentu kursus di wilayah Ukraina.
Saat ini, negara-negara anggota UE belum mencapai konsensus mengenai masalah ini.
Beberapa negara seperti Polandia, Austria, Hongaria, Jerman, Malta, dan Slovenia melakukan protes karena khawatir konflik akan meningkat dan nyawa pelatih Barat yang dikirim ke Ukraina dapat terancam di tengah ketegangan yang terjadi saat ini.
Hingga saat ini, pelatihan tentara Ukraina sebagian besar dilakukan di Polandia dan Jerman.
Pada akhir musim panas ini, sekitar 60.000 tentara Ukraina telah dilatih dalam kerangka Misi Bantuan Militer UE untuk Ukraina (EUMAM Ukraina).
Permintaan Ukraina
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, dalam wawancara dengan Politico menjelang pertemuan informal para kepala urusan luar negeri negara-negara Uni Eropa, mengatakan Ukraina ingin Polandia menembak jatuh rudal atau drone yang terbang ke wilayah Ukraina.
Perdana Menteri Republik Polandia, Donald Tusk, menyatakan bahwa Sekutu merekomendasikan agar Polandia menahan diri dari menembak jatuh target udara di wilayahnya.
Menurut Komando Operasional Angkatan Bersenjata Republik Polandia, selama serangan besar-besaran Rusia terhadap Ukraina pada tanggal 26 Agustus, sebuah pesawat nirawak Rusia terbang ke Polandia dari arah Chervonohrad, wilayah Lviv.
Hari ini, pencarian pesawat nirawak yang hilang tersebut terus berlanjut di Provinsi Lublin.
Tusk kemudian mengatakan bisa jadi tidak ada pesawat tak berawak Rusia yang melanggar wilayah udara Polandia sejak awal.
Sumber: ukrinform/tass