TRIBUNNEWS.COM - Program vaksinasi polio di Gaza telah dimulai pada Minggu (1/9/2024).
Pada hari pertama program vaksinasi dimulai, sebanyak 72.000 anak telah mendapatkan vaksin awal.
“Tim medis di wilayah tengah (Gaza) berhasil memvaksinasi 72.611 anak pada hari pertama kampanye vaksinasi polio darurat,” kata kementerian melalui Telegram pada hari Minggu, dikutip dari TRT World.
Saat program vaksinasi dimulai, terlihat ribuan warga Palestina pergi ke pusat-pusat yang diumumkan di daerah tersebut.
Mereka membawa anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun untuk mendapatkan vaksinasi polio.
Menurut tim medis yang mengawasi kampanye vaksinasi di pusat-pusat di Deir al Balah, anak-anak yang datang untuk vaksin terlihat mengalami kelelahan dan kekurangan gizi.
Kampanye vaksinasi ini muncul di tengah krisis kemanusiaan yang parah di Gaza, di mana perang Israel yang sedang berlangsung di daerah kantong tersebut dan blokade Israel terhadap wilayah tersebut telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan pasokan medis.
Kondisi yang memburuk telah meningkatkan kekhawatiran tentang potensi wabah penyakit, termasuk polio.
Program vaksinasi ini merupakan kerja sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), dan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Sekitar 2.700 petugas kesehatan terlibat dalam kampanye tersebut.
Tujuan program vaksinasi ini adalah memvaksinasi lebih dari 90 persen anak-anak di seluruh wilayah Gaza pada tanggal 12 September, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Menurut rencana awal, kampanye tersebut pertama-tama akan difokuskan di Gaza tengah dari tanggal 1 hingga 4 September.
Baca juga: Vaksinasi Polio di Gaza Dimulai, Dirjen WHO: Vaksin Terbaik untuk Anak-anak adalah Perdamaian
Kemudian pada 5 sampai 9 September 2024 akan difokuskan di Khan Younis.
Terakhir pada tanggal 9 hingga 12 September 2024 akan difokuskan di Kota Gaza dan wilayah utara.
Israel diperkirakan akan menghentikan beberapa operasi di Gaza pada hari Minggu untuk memungkinkan petugas kesehatan memberikan vaksin kepada sekitar 650.000 anak Palestina.
Nantinya, jeda sementara setiap harinya akan berlangsung selama 9 jam.
Adapun yang menjadi fokus vaksinasi polio ini adalah menyasar anak-anak berusia di bawah 10 tahun.
“Kami akan memvaksinasi hingga anak-anak berusia 10 tahun dan Insya Allah semuanya akan baik-baik saja,” kata koordinator umum program kesehatan masyarakat di Universitas Al-Quds, Dr. Bassam Abu Ahmed.
Apa Itu Polio dan Bagaimana Keadaan di Gaza?
Polio merupakan salah satu virus yang cukup mematikan.
Virus ini mudah menyebar dengan sangat cepat.
Terutama ketika dalam kondisi yang tidak higienis, dikutip dari Al Jazeera.
Pasalnya, virus ini dapat menular melalui kontak dengan kotoran.
Tidak hanya itu, virus ini dapat menular melalui batuk dan bersin.
Sebagian besar orang tidak menunjukkan gejala yang serius.
Namun beberapa di antaranya mengalami gejala ringan.
Seperti flu, demam tinggi, kelelahan hingga sakit kepala.
Kondisi ini biasanya terjadi selama 10 hari.
Tidak sampai di situ, virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan.
Sementara itu, di Jalur Gaza, jaringan pasokan air dan pembuangan air limbah telah dihancurkan oleh tentara kependudukan (IDF).
Sehingga ini menyebabkan limbah menumpuk di sekitar kamp-kamp pengungsian warga.
Hingga kemudian ditemukan kasus polio pertama di Gaza pada Agustus.
Di mana dokter menemukan seorang bayi berusia 10 bulan mengalami kelumpuhan.
Ini disebabkan adanya sebagian mutasi virus karena tidak mendapatkan vaksinasi.
Petugas kesehatan di Gaza juga telah memperingatkan potensi wabah polio selama berbulan-bulan.
Kemudian pada 16 Agustus 2024, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata kemanusiaan selama tujuh hari untuk memungkinkan vaksinasi terhadap 640.000 anak.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel