News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Iran Vs Israel

AS Pamer Kapal Perang, Perwira Pasukan Quds IRGC Iran: Masa Tunggu Pembalasan ke Israel Mungkin Lama

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Iran dalam sebuah latihan militer di operasi ekstrateritorial. (IRGC-QF).

Dikutip dari Anadolu Ajansi, INSS juga menggelar survei kepercayaan warga Israel terhadap Netanyahu.

Hasil survei menunjukkan, 26 persen warga Israel percaya pada Netanyahu, 17 persen hanya percaya pada pemerintahannya, dan 70 persen percaya pada militer.

Pada Juli 2024 lalu, hasil survei menunjukkan, mayoritas warga Israel tak percaya pada Netanyahu.

Hasil survei yang digelar Institut Kebijakan Rakyat Yahudi (JPPI), menunjukkan kepercayaan mayoritas warga Israel terhadap Perdana Menteri mereka, Benjamin Netanyahu, sangat rendah.

Sebanyak 73 persen responden tak terlalu percaya pada Netanyahu dan pejabat-pejabat Israel, sedangkan 26 persen lainnya mengaku masih menaruh harapan pada pemerintahan.

Sementara itu, menurut hasil survei yang sama, kepercayaan publik pada komando tertinggi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengalami penurunan.

Baca juga: Eks Jenderal Israel: Kami Tak Siap Hadapi Rudal Iran dan Proksinya, Seluruh Negara Akan Hancur

Untuk pertama kali, sejak serangan ke Gaza pada 7 Oktober 2023, mayoritas warga Israel, tepatnya sebanyak 55 persen, menyatakan "kurang percaya pada kepemimpinan puncak IDF."

Penurunan kepercayaan ini kebanyakan terjadi pada kelompok sayap kanan, di mana delapan dari 10 orang menunjukkan ketidak percayaan mereka pada komandan senior IDF, dikutip dari situs resmi JPPI.

Sebaliknya, di antara warga Yahudi Israel yang mengidentifikasi diri mereka sebagai kelompok sentris, dua dari setiap tiga orang mengeklaim, masih memiliki kepercayaan yang tinggi atau "sangat tinggi terhadap kepemimpinan senior IDF."

Menurunnya kepercayaan terhadap IDF diiringi dengan meningkatnya kekhawatiran di kalangan warga Israel terhadap situasi keamanan di negara mereka.

Ketegangan di Timur Tengah terjadi menyusul pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menjanjikan "hukuman keras" bagi Israel sebagai balasan atas kematian Haniyeh.

"Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yang terkasih di rumah kami (Iran) dan membuat kami berduka," kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, Rabu (31/7/2024), dilansir Al Jazeera.

Ia menambahkan, "rezim Zionis juga menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri."

Khamenei juga menegaskan, tugas Iran untuk membalas pembunuhan Haniyeh.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini