TRIBUNNEWS.COM - Kelompok militan Palestina, Hamas, menuduh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mencoba menggagalkan kesepakatan gencatan senjata dalam perang di Gaza, Kamis (5/9/2024).
Tuduhan Hamas ini disampaikan setelah PM Israel mengatakan Hamas telah "menolak segalanya" dalam negosiasi.
Mereka saling menyalahkan saat Netanyahu menghadapi tekanan untuk menyegel kesepakatan yang akan membebaskan sandera yang tersisa.
Pada Minggu (1/9/2024), otoritas Israel mengumumkan kematian enam orang yang jasadnya ditemukan dari terowongan Gaza.
"Kami mencoba mencari tempat untuk memulai negosiasi," kata Netanyahu, Rabu (4/9/2024), dikutip dari Al Jazeera.
“Mereka (Hamas) menolak melakukan itu. (Mereka mengatakan) tidak ada yang perlu dibicarakan," klaim Netanyahu.
Klaim Joe Biden
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, sempat ditanya soal kemajuan gencatan senjata dalam perang di Gaza.
Joe Biden menanggapi pertanyaan awak media saat meninggalkan Gedung Putih pada Senin (2/9/2024), untuk kunjungan kampanye bersama Wakil Presiden Kamala Harris di Pittsburgh.
“Kami sedang bernegosiasi," jawab Biden, dilansir AP News.
Ketika ditanya tentang sandera yang ditahan oleh Hamas, Biden menegaskan, “Kami sedang dalam proses negosiasi.”
Baca juga: Polisi Jerman Tembak Mati Pria Bersenjata di Dekat Konsulat Israel Munich dan Museum Nazi
Sebelumnya, Joe Biden mengatakan Benjamin Netanyahu tidak berbuat cukup banyak untuk mencapai kemungkinan kesepakatan gencatan senjata.
Joe Biden pun kembali menegaskan pihaknya masih melakukan negosiasi terkait kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
"Kami masih dalam negosiasi. Bukan dengan dia, tetapi dengan rekan-rekan saya dari Qatar dan Mesir," tegasnya.
Di sisi lain, Hamas menuntut penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza.