Pasukan Israel Bertempur Lagi Lawan Pejuang Gaza di Al-Zaytoun untuk Ketujuh Kalinya
TRIBUNNEWS.COM- Pasukan Israel kembali bertempur melawan perlawanan di Al-Zaytoun, Gaza untuk ketujuh kalinya.
Media berbahasa Ibrani baru-baru ini melaporkan pemulihan kemampuan tempur Hamas yang 'mengkhawatirkan' di Gaza utara, termasuk perekrutan ribuan pejuang baru
Pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap wilayah Al-Zaytoun di Kota Gaza pada tanggal 5 September, yang menandai hari ke-335 perang brutal Tel Aviv di jalur tersebut.
Daerah itu dihujani tembakan artileri "gila" saat pasukan bergerak melewati daerah itu, lapor koresponden Al Mayadeen . Minggu ini, pasukan Israel melancarkan serangan ketujuh mereka ke Al-Zaytoun.
Tentara Israel menargetkan sekitar sekolah Martir Zaytoun, tempat tiga warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka. Tentara Israel melepaskan tembakan ke universitas di barat daya Kota Gaza dan mengebom sebuah rumah di lingkungan Sheikh Radwan.
Kendaraan militer juga melepaskan tembakan ke arah lingkungan Shujaiya.
Brigade Quds gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) merilis rekaman pada tanggal 3 September tentang operasi penembakan yang menargetkan tentara Israel di lingkungan Zaytoun.
Lingkungan Al-Zaytoun merupakan salah satu daerah di mana pasukan Israel menghadapi perlawanan paling keras sejak melancarkan perang darat di Gaza pada akhir Oktober, memasuki wilayah tersebut beberapa kali namun gagal menumpas perlawanan.
Setelah satu putaran pertempuran seperti itu pada akhir Februari, pasukan Israel mundur dari daerah itu di bawah tembakan gencar dari pihak perlawanan dan setelah mengalami banyak kerugian . Pasukan juga dipaksa keluar dari Al-Zaytoun pada pertengahan Mei.
Militer Israel mengklaim pada bulan Januari bahwa Hamas telah dibubarkan di Gaza utara. Namun, pada bulan-bulan berikutnya, pasukan Israel mengalami kekalahan dalam pertempuran berturut-turut di beberapa wilayah utara, termasuk kamp Jabalia dan lingkungan Shujaiya serta Al-Zaytoun.
Operasi baru di Al-Zaytoun terjadi tiga hari setelah media berita berbahasa Ibrani Channel 13 melaporkan bahwa Hamas telah “membangun kembali kemampuannya” di Jalur Gaza utara dan telah “merekrut 3.000 militan baru” hampir 11 bulan dalam perang.
“Informasi terbaru menggambarkan gambaran yang mengkhawatirkan,” katanya.
Akibatnya, pejabat keamanan percaya bahwa “tidak akan ada jalan keluar dari masuknya kembali pasukan IDF secara besar-besaran ke Gaza utara.”
Bulan lalu, sebuah studi bersama oleh Critical Threats Project (CTP) dan Institute for the Study of War (ISW) mengungkapkan bahwa, setelah 10 bulan perang, tentara Israel telah mengalahkan tiga dari 24 batalyon Brigade Qassam Hamas yang dilaporkan.
SUMBER: THE CRADLE