TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa operasi penyerbuan pasukan elit Ukraina di Kursk telah gagal total.
Pasalnya serangan tersebut terlalu banyak mengakibatkan korban di kubu Kiev. Ia bilang tentara Zelensky jadi tidak berguna di provinsi perbatasan Rusia-Ukraina itu.
Ia mengatakan pengorbanan Ukraina di Kursk akhirnya sama buruknya dengan di Donbass. Di Kursk situasinya telah terkepung, sedangkan kini Rusia mengambil keuntungan dengan menguasai sejumlah wilayah di Ukraina timur.
"Militer kami (di Kursk) telah menstabilkan situasi dan sekarang secara bertahap mendorong lawan dari wilayah perbatasan. Yang lebih penting, tidak ada perlawanan terhadap kemajuan kami (di Donbass)," kata Putin dalam diskusi panel di Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Kamis (5/9/2024).
Presiden Rusia mengatakan bahwa kebijakan Zelensky menyerang Kursk justru telah melemahkan dirinya sendiri.
"Memindahkan unit-unit yang relatif kuat dan terlatih ke wilayah perbatasan (Kursk) itu melemahkan dirinya sendiri," tambah Putin dikutip dari Russia Today.
Ia juga menyebut bahwa pasukannya telah merebut lebih banyak wilayah di Donbass.
"Mengamankan lebih banyak lahan di Donbass, yang merupakan prioritas bagi Moskow, dengan kecepatan yang belum pernah terlihat dalam waktu yang lama. Sementara itu, pasukan Ukraina menderita kerugian yang sangat besar dalam hal tenaga kerja dan perangkat keras," tambah Putin.
Kementerian Pertahanan Rusia sehari sebelumnya mengklaim bahwa pasukan Kiev yang telah tewas di wilayah Kursk telah mencapai 9.700 personel dan 81 tank. Sementara kendaraan lapis baja dan artileri yang dihancurkan mencapai ratusan.
"Karena itu, (Kiev) berisiko runtuhnya garis depan pada poros yang paling penting. Korban jiwa dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan tempur seluruh angkatan bersenjata, yang merupakan tujuan kami," ujarnya.
Sehari sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelensky memeritahkan Panglima Oleksandr Syrsky untuk melanjutkan operasi di wilayah Rusia, Kursk.
Menurut Zelensky, invasi di Kursk akan menguntungkan Ukraina karena banyak menangkapi pasukan Rusia.
Hal ini dianggap sebagai sumber terbesar untuk pengisian ulang dana pertukaran tawanan perang. Kiev mengklaim sudah ada sebanyak 600 pasukan Rusia yang jadi tawanan perang.
"Hari ini, ada laporan dari Panglima Tertinggi Syrskyi. Disebutkan secara terpisah mengenai operasi di wilayah Kursk. Sangat penting bahwa semua tujuan yang ditetapkan untuk operasi Kursk kita benar-benar terwujud," kata Zelensky seperti dikutip Ukrinform.
Zelensky menekankan bahwa "sampai saat ini, operasi ini terus menjadi pengisian ulang dana pertukaran terbesar dari satu arah."
Hingga akhir Agustus, pasukan Ukraina, sebagai bagian dari upaya menciptakan zona penyangga di wilayah Kursk, telah menguasai 100 permukiman dan menangkap hampir 600 tentara Rusia.