Houthi Yaman Menggila ke Israel-AS, Rudal Sasar Bandara-Pembangkit Listrik, Drone ke-13
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Bersenjata Yaman terafiliasi gerakan Houthi kian gencar menyerang wilayah pendudukan Israel dan entitas Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah.
Pada Selasa (31/12/2024), Houthi Yaman menyatakan melakukan serangan rudal baru di wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Baca juga: Houthi Gempur Israel 13 Serangan dalam 10 Hari: Rudal Hipersonik Sasar Pangkalan Udara Nevatim
Sumber media lokal di Palestina yang diduduki melaporkan Selasa pagi kalau sebuah rudal ditembakkan dari Yaman ke wilayah pendudukan Palestina.
Menurut media Israel, sirene meledak di berbagai wilayah yang diduduki termasuk Tel Aviv, al-Quds, Ashdod, dan Gush Dan setelah serangan rudal.
Sumber-sumber Arab, mengutip militer rezim Israel, melaporkan kalau sebuah rudal ditembakkan dari Yaman ke wilayah-wilayah pendudukan dan rincian serangan itu sedang diselidiki.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Yahya Saree kemudian mengonfirmasi kalau pihaknya telah melakukan dua operasi serangan yang menargetkan situs-situs Israel dan sebuah kapal perang AS.
Baca juga: Houthi Klaim Tangkap Agen Mossad dan CIA di Yaman, Mata-mata Israel Incar Abdul-Malik al-Houthi
Juru Bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree membuat pernyataan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.
"Unit rudal Yaman melakukan 2 operasi militer unik terhadap Jaffa dan al-Quds yang diduduki," katanya.
Dalam operasi ini, 2 rudal ditembakkan, yang berhasil mencapai target yang dituju, menurut Saree.
Dia mengungkapkan bahwa dalam operasi pertama, bandara Ben Gurion menjadi sasaran rudal balistik hipersonik Palestina 2.
Adapun dalam operasi kedua, sebuah pembangkit listrik di selatan al-Quds (Yerusalem) yang diduduki terkena rudal balistik lainnya.
Baca juga: Pakar Yaman: Strategi Unik Houthi Bikin F-18 AS Jatuh Ditembak Kapal USS Gettysburg Teman Sendiri
Serang Kapal Perang AS
Dua operasi ini dilakukan secara bersamaan dengan operasi lain terhadap kapal induk USS Harry S. Truman.
Operasi ini dilakukan dengan sejumlah besar drone dan rudal berpemandu ketika pasukan Amerika sedang mempersiapkan serangan udara besar-besaran terhadap Yaman, Saree menggarisbawahi.