News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Iran: Poros Perlawanan Baru Akan Muncul di Suriah untuk Lawan Israel

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejuang Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS berjaga di Lapangan Al-Naeem, di Raqqa, Suriah, Senin, 7 Februari 2022 - Iran mengklaim poros perlawanan baru di Suriah akan terbentuk untuk perang melawan Israel.

TRIBUNNEWS.com - Kepala Keamanan Iran, Ali Akbar Ahmadian, mengatakan poros perlawanan baru akan muncul di Suriah pasca-jatuhnya rezim Bashar al-Assad, baru-baru ini.

Kemunculan perlawanan baru itu, kata Ahmadian, tak lepas dari ikut campur Israel yang saat ini menempatkan pasukannya di sebagian wilayah Suriah.

"Dengan pendudukan wilayah Suriah oleh rezim Zionis, perlawanan baru akan lahir selama tahun-tahun mendatang," kata dia, Senin (30/12/2024), dilansir IRNA.

Lebih lanjut, ia mengatakan poros perlawanan itu dipastikan akan menyerang Israel.

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Oman, Ahmadian menegaskan "poros perlawanan" Iran "tidak melemah", setelah Assad digulingkan.

Diketahui, Iran sudah sejak lama mengutuk perampasan tanah di Suriah oleh Israel.

Baca juga: 7 Ledakan Besar di Suriah, Israel Targetkan Fasilitas Pertahanan, Disebut Serangan Terkuat

Sementara, beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memastikan pasukannya akan tetap berada di Suriah, termasuk di zona penyangga, tepatnya di puncak Gunung Hermon.

Saat berkunjung ke puncak Gunung Herman, ia mengklaim lokasi tersebut penting bagi keamanan Israel saat ini.

"Kami akan tetap tinggal, sampai ditemukan kesepakatan lain yang menjamin keamanan Israel," kata Netanyahu dalam kunjungannya ke puncak Gunung Hermon bersama Menteri Pertahanan, Israel Katz, dikutip dari Times of Israel.

Katz, di kesempatan yang sama, memerintahkan militer Israel untuk segera memposisikan diri di puncak Gunung Hermon.

Ia juga meminta militer Israel untuk segera membangun benteng pertahanan, guna mengantisipasi kemungkinan tinggal dalam waktu lama di tempat tersebut.

"Puncak Hermon adalah mata negara Israel untuk mengidentifikasi musuh-musuh kami yang berada di dekat maupun jauh," ujar Katz.

Seorang pejabat militer Israel, yang berbicara dengan syarat anonim sesuai peraturan, mengatakan tidak ada rencana untuk mengevakuasi warga Suriah yang tinggal di desa-desa dalam zona penyangga.

Sebagai informasi, zona penyangga antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, dibuat oleh PBB setelah Perang Timur Tengah tahun 1973.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini