Pernyataan Davidi ini disampaikan menyusul situasi di Israel utara yang tak kunjung membaik setelah 11 bulan serangan Hizbullah di kawasan tersebut.
"Pemerintah Israel lemah dan tak kompeten, mereka telah melupakan wilayah (Israel) utara," katanya dalam sebuah diskusi bersama jurnalis Israel, Almog Boker, di Channel 12 Israel, Kamis, dilansir Al Mayadeen.
Lebih lanjut, Davidi mengungkapkan pemukiman di Margaliot telah benar-benar kosong karena ditinggalkan warganya selama 11 bulan terakhir.
Ia menuding Netanyahu dan jajarannya sengaja "mengizinkan Hizbullah melakukan apapun di Israel utara."
Hal itu membuat Davidi dan orang-orang di Israel utara memilih melupakan Netanyahu sebagai Perdana Menteri.
Pasalnya, kata Davidi, Netanyahu tak melakukan apapun untuk mengubah situasi di Israel utara.
Sementara, lanjut dia, para warga di Israel utara harus berpikir sendiri bagaimana cara mereka bertahan hidup.
"Selama 11 bulan terakhir, kita telah melupakan Perdana Menteri (Netanyahu) karena ia tidak melakukan apapun untuk mengubah situasi di sini."
"Sementara, kami kebingungan mencari keselamatan di selatan dan ke mana-mana, tanpa harapan untuk kembali ke Margaliot atau Kiryat Shmona," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)