“Dukungan Jerman untuk Ukraina tidak akan berhenti,” kata Scholz.
“Kami telah membuat keputusan, mencapai kesepakatan pertahanan dan mengamankan pendanaan tepat waktu sehingga Ukraina dapat terus bergantung sepenuhnya pada kami di masa mendatang,” imbuhnya.
Sejauh ini Jerman telah memasok empat dari total 12 unit IRIS-T SLM ke Kyiv, dengan dua sistem lagi akan dikirim pada akhir tahun.
Belasan senjata itu diklaim memiliki kemampuan jangkauan sekitar 40 kilometer dan kemampuan berputar 360 derajat, yang dapat membantu Ukraina menembak jatuh rudal jelajah yang dikirim oleh Rusia.
“Di Ukraina, sejauh ini IRIS-T telah menembak jatuh lebih dari 250 rudal, drone, dan rudal jelajah, dan menyelamatkan banyak nyawa, dengan tingkat keberhasilan yang mengesankan sebesar 95 persen atau bahkan lebih,” kata Scholz.
AS Kirim F-16
Sebelum negara barat berbondong-bondong meningkatkan pertahanan untuk membantu Ukraina, AS telah lebih dulu menjanjikan hadiah pesawat tempur F-16 untuk pasukan Zelensky.
Kedatangan F-16 diklaim dapat membantu militer Ukraina membangun kembali angkatan udaranya yang saat ini telah kehabisan sumber daya, akibat gempuran Rusia.
F-16 buatan pabrik Lockheed Martin, sebenarnya telah lama masuk dalam daftar keinginan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulangkali memohon pada para sekutunya untuk mengirimkan sekitar 130 pesawat tempur F-16 yang telah dilengkapi dengan sistem senjata 20 mm seperti bom, roket, dan rudal.
Namun Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menegaskan, pihaknya tidak akan menyediakan jet tempur F-16 yang telah diminta oleh Ukraina dalam upaya menangkis serangan Rusia.
Penolakan tersebut awalnya dimaksudkan AS untuk menekan lonjakan korban tewas sipil di Gaza yang telah mencapai 39.000 jiwa.
Akan tetapi setelah melewati proses negosiasi yang panjang pengiriman jet F-16 gelombang pertama akhirnya tiba di Ukraina.
“Ukraina telah menerima gelombang pertama jet F-16 generasi keempat buatan AS, Bloomberg melaporkan pada tanggal 31 Juli,” ujar pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, sebagaimana dikutip dari Kyiv Independent.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)