TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menilai Hamas tidak lagi memiliki kekuatan militer yang terorganisir di Jalur Gaza.
Hal ini diungkapkan Yoav Gallant kepada jurnalis asing dalam konferensi pers pada hari Selasa (10/9/2024) waktu setempat.
Di kesempatan tersebut, Gallant mengatakan bahwa fokus Pasukan Pertahanan Israel (IDF) saat ini akan dipindahkan dari Gaza ke wilayah perbatasan utara negara mereka.
Kesimpulan tersebut dibagikan Gallant setelah militer Israel menjalankan operasi militer selama 11 bulan di Gaza sejak aksi pejuang Hamas yang menyerang wilayah mereka pada 7 Oktober 2024 lalu.
“Hamas sebagai formasi militer tidak ada lagi. Hamas terlibat dalam perang gerilya dan kami masih bertempur melawan teroris Hamas dan mengejar kepemimpinan Hamas,” kata Gallant kepada pers asing.
Gallant mengatakan bahwa kondisi Hamas yang terus melemah ini juga dapat mendorong terjadinya fase pertama dari proposal gencatan senjata yang sedang dibahas.
Adapun gencatan senjata tersebut berisikan kesepakatan jeda selama enam minggu dari pertempuran yang disertai pembebasan sejumlah sandera.
Namun demikian, Gallant menilai sentimen habisnya kekuatan Hamas ini tak bakal memengaruhi komitmen mereka untuk mengakhiri pertempuran dengan organisasi tersebut.
“Israel harus mencapai kesepakatan yang akan membawa jeda selama enam minggu dan mengembalikan sandera, Setelah periode itu, kami akan mempertahankan hak (militer) untuk beroperasi dan mencapai tujuan akhir kami termasuk penghancuran Hamas.”
Fokus Israel Beralih ke Lebanon
Gallant mengatakan bahwa dia percaya gencatan senjata dengan Hamas juga dapat menurunkan ketegangan di wilayah utara Israel dengan Hizbullah.
Baca juga: Debat Capres AS 2024: Donald Trump Sebut Kamala Harris Benci Israel, Abaikan Pidato Netanyahu
Bila ketegangan tersebut mereda, Gallant menilai warga Israel yang telah mengungsi sejak 8 Oktober 2023 dari wilayah tersebut dapat kembali ke rumah mereka di utara Israel, dekat perbatasan Lebanon.
“Mencapai kesepakatan juga merupakan kesempatan strategis yang memberikan kami peluang tinggi untuk mengubah situasi keamanan di semua front,” kata Gallant.
Namun demikian, Gallant mengaku tak mau menggantungkan hasil tersebut melalui perundingan gencatan senjata.
Demi mengantisipasi kemungkinan terburuk, Ia mengaku pengalihan fokus pasukan IDF ke utara Israel menjadi hal yang harus diprioritaskan saat ini.