News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pejabat AS Peringatkan Israel: Perang Lawan Hizbullah Bukanlah Permainan, Tujuan Kalian Tak Tercapai

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kelompok Hizbullah menembaki sasaran pangkalan militer Israel di Metula, Utara Palestina yang diduduki, Jumat (6/9/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) memperingatkan Israel terkait perang melawan Hizbullah.

Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan pada situs berita Israel Walla, perang melawan Hizbullah justru akan membuat Israel jatuh.

Kecanggihan rudal Hizbullah akan membuat Israel kehilangan rumah dan infrastruktur akan mengalami kerusakan parah.

Ia memperingatkan, perang melawan Hizbullah bukanlah sebuah permainan.

Menurutnya, Israel harus memikirkan konsekuensi atas perang tersebut.

"Ini bukan permainan. Saya tidak meragukan kemampuan IDF, tetapi kita harus memikirkan fakta bahwa akan ada konsekuensi serius bagi kedua belah pihak," katanya saat di Konferensi Dialog Timur Tengah-Amerika (MEAD) pada hari Senin (9/10/2024).

Ia menekankan, ada kemungkinan Israel tidak akan mencapai tujuannya apabila nekat melawan Hizbullah.

Semuanya terlihat mudah namun pada kenyataannya tidak akan sesederahana itu.

"Ada ide untuk berperang dan kemudian melenyapkan semua rudal untuk Hizbullah dan semuanya akan baik-baik saja. Tidak sesederhana itu," kata pejabat itu, dikutip dari Palestine Chronicle.

Meski tidak ada solusi yang baik untuk kedua belah pihak, pejabat AS ini meminta Israel untuk mempertimbangkan lagi.

"Tidak ada solusi ajaib. Anda tidak dapat menghancurkan pihak lain. Di akhir perang, Israel mungkin akan membayar harga yang mahal dan tidak akan mencapai tujuannya," imbuhnya.

Bukan Pertama Kali

Baca juga: Drone Hizbullah Hantam Lantai 14 Apartemen, Warga Israel Marah dan Mengaku Ditinggalkan Pemerintah

Ini bukan pertama kalinya pejabat AS memberi peringatan kepada Israel.

Sebelumnya, seorang mantan pejabat senior di Satuan Tugas Intelijen dan Khusus, Haim Tomer mengungkapkan kemungkinan buruk apabila Israel melawan Hizbullah.

Kepala Divisi Intelijen dan Kepala Divisi Luar Angkasa ini mengatakan kepada surat kabar Israel Haaretz, melawan Hizbullah akan membuat Israel lebih terpuruk.

"Memasuki kampanye besar-besaran di Lebanon, secara signifikan membahayakan kemampuan Israel untuk berfungsi sebagai negara dengan ekonomi, masyarakat, dan kehadiran internasional," katanya pada bulan Juni lalu.

Ia memperingatkan Israel, kemampuan Hizbullah tidak main-main.

Hizbullah mampu meluncurkan ribuan rudal untuk melumpuhkan seluruh negara.

"Mereka memiliki rudal presisi yang dapat menghancurkan ladang gas Israel dalam hitungan detik. Israel tidak dapat melawan Hamas dan Hizbullah, terutama dengan banyaknya pesawat nirawak dan sistem deteksi canggih milik Hizbullah," ungkapnya.

Tomer memperingatkan agar tidak meremehkan kemampuan Hizbullah.

Konflik Hizbullah vs Israel

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada 7 Oktober, gerakan Hizbullah Lebanon membela gerakan perlawanan Palestina, Hamas.

Dalam 250 hari pertama perang, Hizbullah telah melancarkan 1.194 operasi militer.

Serangan Hizbullah ini telah mlukai lebih dari 2.000 tentara Israel.

Selama berpuluh-puluh tahun, Israel telah menduduki sebagian Lebanon.

Pada tahun 2000, Israel baru meninggalkan Lebanon.

Namun pada tahun 2006, Israel berupaya kembali menduduki Lebanon.

Sayangnya, mereka gagal dan Hizbullah mengklaim kemenangannya.

Kekhawatiran akan perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah telah meningkat di tengah saling serang lintas perbatasan antara kedua belah pihak.

Ketegangan meningkat di kawasan tersebut menyusul pembunuhan dua pemimpin pejuang perlawanan yaitu Haniyeh dan Fuad Shukr.

Sebagai tanggapannya, Hizbullah telah bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap Israel.

Janji Hizbullah meningkatkan kekhawatiran berbagai front.

Ketakutan dapat memicu konflik regional yang lebih luas dan berskala penuh.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Konflik Israel-Hizbullah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini