Mereka dievakuasi tempat penampungan yang telah didirikan.
Sebagian besar persiapan didanai oleh negara Lebanon, namun, mitra internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF juga telah memberikan kontribusi.
Sebelumnya, pada bulan lalu, warga Lebanon mulai khawatir akan meletusnya perang Israel-Hizbullah.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi perang meletus, warga Lebanon mulai menimbun makanan, obat-obatan hingga bahan bakar.
Meski kemeterian dan serikat pekerja mengatakan telah menjamin ketersediaan barang selama beberapa bulan ke depan, itu tidak menghalangi warga Lebanon dalam menimbun beberapa produk penting.
Mereka tetap membeli susu formula bayi hingga obat-obatan untuk penyakit kronis.
Kekhawatiran akan perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah telah meningkat di tengah saling serang lintas perbatasan antara kedua belah pihak.
Pada hari Kamis (12/9/2024), serangan udara Israel di sebuah kota di Lebanon utara.
Serangan itu menargetkan kota Kfar Jouz dekat Nabatieh, dan menewaskan seorang anak.
Serangan itu juga melukai tiga orang lainnya
Sehari setelahnya, Hizbullah kemudian melancarkan serangan dengan menargetkan pangkalan pertahanan udara Israel di barak Birya, Israel utara.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok Lebanon itu mengatakan para pejuangnya meluncurkan beberapa roket Katyusha ke pangkalan pertahanan udara utama di bawah komando wilayah utara Israel, menghantam barak Birya secara langsung dan membakar sebagiannya.
Hal tersebut dikonfirmasi israel.
Israel mengatakan bahwa 20 roket ditembakkan dari Lebanon ke arah kota Safed di utara selama malam hari.