Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengecam peledakan pager pada sore hari,perangkat genggam yang digunakan Hizbullah dan pihak lain di Lebanon untuk mengirim pesan - sebagai "agresi Israel".
Seperti dikutip dari irishexaminer, Hizbullah mengatakan Israel akan menerima hukuman yang setimpal atas ledakan tersebut.
Hal ini membuat Hizbullah semakin marah karena sebelumnya Israel juga telah meneror mereka dalam pertempuran Lebanon selatan.
Militer Israel, yang telah terlibat dalam pertempuran lintas perbatasan dengan Hizbullah yang didukung Iran sejak dimulainya perang Gaza pada bulan Oktober, menolak menanggapi pertanyaan tentang ledakan tersebut.
Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan pada hari Selasa bahwa delapan orang tewas dan 2.800 orang terluka akibat ledakan pager, 200 di antaranya kritis.
Hizbullah dalam pernyataan sebelumnya mengonfirmasi bahwa korban tewas termasuk sedikitnya dua pejuangnya dan seorang gadis kecil.
Pager meledak di Lebanon selatan, pinggiran selatan Beirut yang dikenal sebagai Dahiyeh dan Lembah Bekaa timur - semuanya merupakan benteng Hizbullah.
Dalam satu kejadian, rekaman video pengawasan sirkuit tertutup yang disiarkan oleh penyiar regional menunjukkan seseorang membayar di sebuah toko kelontong ketika sebuah perangkat genggam kecil yang diletakkan di sebelah kasir meledak.
Reaksi Iran
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan'ani pada Selasa malam bereaksi terhadap aksi teroris baru Israel yang menargetkan warga negara Lebanon dengan meledakkan pager.
Tindakan rezim Israel pada hari Selasa di Lebanon dilakukan sebagai kelanjutan dari operasi gabungan rezim dan agen bayaran mereka, kata Kan'ani, yang menyebut agresi Israel bertentangan dengan semua prinsip moral dan kemanusiaan, hukum internasional, khususnya hukum humaniter internasional.
Tindakan Israel layak mendapatkan penuntutan, pengadilan, dan hukuman pidana internasional, kata diplomat senior Iran.
"Tindakan teror gabungan ini, yang sejatinya merupakan bentuk pembunuhan massal, sekali lagi dengan jelas membuktikan bahwa rezim Zionis, selain melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina, telah menempatkan perdamaian dan keamanan regional dan internasional pada ancaman serius," tegasnya dikabarkan Mehr.
Ia juga mengimbau masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan terhadap impunitas otoritas kriminal Zionis.