TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini peristiwa yang berlangsung selama perang Rusia-Ukraina di hari ke-939 pada Kamis (19/9/2024).
Pemerintahan Presiden Joe Biden masih belum yakin bahwa mereka harus memberi Ukraina kewenangan untuk meluncurkan rudal jarak jauh lebih jauh ke Rusia.
Pejabat Amerika Serikat (AS) mengaku mereka mencari informasi lebih rinci tentang bagaimana Kyiv akan menggunakan senjata tersebut dan bagaimana senjata itu sesuai dengan strategi perang yang lebih luas, Associated Press melaporkan pada hari Rabu.
Dikutip The Guardian, pejabat AS mengatakan mereka telah meminta Ukraina untuk menjelaskan dengan lebih jelas tujuan tempurnya.
Laporan itu muncul seminggu setelah Biden membahas pelonggaran pembatasan penggunaan rudal jarak jauh Ukraina yang dipasok oleh barat dengan perdana menteri Inggris Keir Starmer.
Selengkapnya, simak peristiwa lainnya berikut ini.
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-939:
1.Trump dan Zelensky akan bertemu
Calon presiden (Capres) dari Partai Republik, Donald Trump mengatakan pada hari Rabu (18/9/2024) bahwa ia "mungkin" akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Zelensky dijadwalkan menginjakkan kakinya lagi di AS pekan depan.
Di AS, Zelensky akan untuk berpidato pada pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai perang Rusia di negaranya.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-938: Setelah 2 Desa di Kursk, Pasukan Rusia Rebut Kota Ukrainsk
Mungkin, ya," kata Trump menanggapi pertanyaan dari seorang reporter tentang apakah ia akan bertemu dengan pemimpin Ukraina tersebut.
Trump tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Sebelumnya, Zelensky mengatakan pada bulan Agustus bahwa ia ingin menyampaikan rencana perdamaian kepada Presiden AS Joe Biden, wakil presiden Kamala Harris dan Trump.
Sementara Trump dan Zelensky sempat berbicara melalui telepon pada bulan Juli, mereka belum berbicara secara langsung sejak masa jabatan Trump 2017-2021.
2. Serangan Drone Ukraina terhadap Depot Senjata Rusia
Serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap depot senjata besar Rusia menyebabkan ledakan yang terekam oleh stasiun pemantau gempa bumi, dalam salah satu serangan terbesar terhadap gudang senjata militer Moskow sejak perang dimulai.