News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Inggris Desak Warganya yang Ada di Lebanon untuk Hengkang karena Situasi Bisa Memburuk dengan Cepat

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pelayat melantunkan syair selama pemakaman seorang anggota Gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, yang tewas sehari sebelumnya akibat ledakan perangkat komunikasi, di Adloun, sebelah selatan Tyre, Lebanon selatan, pada 19 September 2024. - Ratusan pager dan walkie-talkie yang digunakan Hizbullah meledak di seluruh Lebanon dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya minggu ini, menewaskan 37 orang dan melukai lebih dari 2.900 orang. Ledakan yang berlangsung selama dua hari tersebut telah memberikan pukulan telak bagi kelompok militan yang didukung Iran, yang menyalahkan musuh bebuyutannya, Israel, atas serangan tersebut dan bersumpah akan membalas dendam. (Photo by Mahmoud ZAYYAT / AFP)

Inggris Desak Warganya yang Ada di Lebanon untuk Hengkang karena Situasi Bisa Memburuk dengan Cepat

TRIBUNNEWS.COM- Inggris desak warganya di Lebanon untuk hengkang karena 'situasi bisa memburuk dengan cepat'

Menteri Luar Negeri Inggris, pada hari Kamis, menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya ketegangan di Lebanon, dan mendesak warga negara Inggris untuk meninggalkan negara itu sementara pilihan komersial masih ada, Anadolu Agency melaporkan.

David Lammy, dalam percakapan telepon dengan mitranya dari Lebanon, Najib Mikati, menyatakan keprihatinan mendalam tentang meningkatnya ketegangan dan korban sipil di Lebanon.

Menteri Luar Negeri mengatakan mereka membahas perlunya negosiasi untuk menemukan solusi guna memulihkan stabilitas dan keamanan di Garis Biru.

Lammy juga mendesak warga negara Inggris untuk meninggalkan Lebanon, dengan alasan meningkatnya ketegangan di kawasan itu.

"Pesan saya kepada warga negara Inggris di Lebanon adalah pergilah selagi pilihan komersial masih ada. Ketegangan meningkat dan situasi dapat memburuk dengan cepat," tulisnya di X.

Sebelumnya pada hari Selasa, ribuan pager meledak di Beirut dan wilayah lain di Lebanon, menewaskan 12 orang dan melukai 2.323 orang. Gelombang kedua ledakan perangkat pada hari Rabu menewaskan 25 orang dan melukai 608 lainnya.

Tidak ada tanggapan Israel terhadap ledakan itu, yang terjadi di tengah meningkatnya peperangan lintas-perbatasan antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangan mematikan Israel terhadap Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.300 orang, sebagian besarnya adalah wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas-perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

 

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini