TRIBUNNEWS.COM - Di media sosial viral video yang memperlihatkan puluhan polisi Jerman menangkap seorang bocah yang membawa bendera Palestina.
Bocah itu disebut baru berusia 10 tahun dan ikut dalam aksi unjuk rasa pro-Palestina di Jerman.
Salah satu membagikan video viral itu adalah akun @EyesonPalestine di media sosial X.
Dalam video itu tampak ada seorang bocah yang tengah berlari. Dia membawa bendera Palestina di tangan kanannya.
Dia berlari menuruni tangga dan berusaha menghindar dari puluhan polisi berpakaian serba hitam yang mengejarnya.
Bocah itu terus berlari, kemudian menaiki tangga. Akan tetapi, upayanya dihentikan oleh polisi yang berhasil mengepungnya.
Seorang pria berbaju merah terlihat ingin melindungi bocah itu dari para polisi, tetapi gagal.
Sejumlah pengunjuk rasa tampak memprotes tindakan polisi itu dan meminta bocah itu dilepaskan.
Bahkan, para polisi dilempari oleh pengunjuk rasa dengan suatu benda yang tidak diketahui dengan pasti.
Polisi terlihat berusaha menenangkan para pengunjuk rasa yang sudah memuncak amarahnya.
Oleh polisi, bocah itu kemudian digiring oleh polisi ke dalam sebuah mobil.
Baca juga: Israel Ubah Tepi Barat Jadi Gaza Baru: IDF Lempar Jenazah dari Atap, Diangkut Pakai Capit Buldoser
Hingga saat ini belum diketahui kapan dan di mana peristiwa itu terjadi. Video penangkapan itu bisa dilihat di sini.
Sejumlah warganet mengkritik aksi penangkapan itu. Sebagai contoh, di akun Instagram TRT World ada warganet yang menyebut aksi itu sebagai hal yang memalukan dan bentuk kepengecutan polisi.
Pengunjuk rasa ditangkap
Ini bukan pertama kalinya polisi Jerman menangkap pengunjuk rasa pro-Palestina.
Dikutip dari Anadolu Agency, pada awal September ini beberapa demonstran juga ditangkap saat aksi unjuk rasa di Berlin.
Demonstran mengecam serangan Israel di Jalur Gaza yang terus berlanjut meski sudah merenggut lebih dari 40.000 nyawa.
Mereka berkumpul di Alun-Alun Breslauer di Distrik Fridenau, Berlin, untuk menunjukkan solidaritas kepada warga Palestina.
Para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dan berjalan menuju Stasiun Ratahus Steglitz.
Namun, aksi itu diganggu oleh sekelompok orang yang membawa bendera Israel. Mereka melakukan provokasi di dekat Stasiun Walter Schreiber.
Setelah aksi protes itu, polisi menangkap beberapa pengunjuk rasa.
Terkadang muncul ketegangan antara polisi dan pengunjuk rasa. Polisi kemudian memilih menindak keras.
Baca juga: Gedung Putih Mengakui Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza yang Mendesak Mungkin Tak akan Terwujud
Salah satu pengunjuk rasa dilaporkan terluka dan dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.
Polisi Jerman dikecam
Tindakan polisi Jerman yang menggunakan kekerasan secara berlebihan dikecam oleh Amnesty International.
“Kami prihatin atas video dan laporan mengenai penggunaan kekerasan yang berlebihan oleh polisi terhadap para pengunjuk rasa saat demonstrasi pro-Palestina di Berlin,” kata Amnestu di X pada bulan Agustus lalu.
Amnesty meminta adanya penyelidikan independen terhadap para polisi yang terlibat dalam kekerasan.
Jumlah korban tewas
Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Sabtu, (21/9/2024), mengumumkan jumlah terbaru korban tewas akibat serangan Israel.
Menurut kementerian itu, saat ini setidaknya sudah ada 41.391 orang yang tewas. Dalam 72 jam terakhir ada 119 orang yang kehilangan nyawa.
Adapun jumlah korban luka mencapai 95.760 orang.
(Tribunnews/Febri)