"Pejabat Hizbullah harus menyelidiki dengan cermat bagaimana pager itu dibeli, rute mana yang digunakan untun mengirimkannya ke Lebanon, dan bagaimana alat itu didistribusikan di antara anggotanya."
Dia juga mengungkapkan salah satu pertanyaan besar, yaitu tujuan dibelinya pager khusus untuk Hizbullah.
"Salah satu pertanyaannya adalah mengapa ada pager khusus yang dibeli untuk pejuang Hizbullah? Jika personel Hizbullah menggunakan ponsel biasa seperti yang digunakan warga Lebanon lainnya, mungkin masalah ini tak akan terjadi pada mereka karena Israel tak akan pernah meledakkan ribuan ponsel rakyat Lebanon dalam satu waktu."
"Ketika disadari bahwa hanya pejuang Hizbullah yang menggunakan pager tipe tertentu, pasti ada rencana untuk menargetkan pager ini," urainya.
Dia meminta pejabat intelijen Hizbullah menyelidiki hal di atas dan menutup celah keamanan.
"Pejabat Hizbullah harus mengetahui rute dari mana pager itu didapat dan diberikan kepada pejuang mereka karena mereka sudah banyak diperingatkan tentang alat yang dibeli dari beberapa negara," kata Ardestani.
Ardestani mengatakan pemimpin Iran telah meminta rakyatnya agar tidak menggunakan alat yang dibuat di negara-negara yang menjadi musuh Iran.
Kemudian, dia menyebut ditundanya serangan Iran ke Israel sebagai balasan atas kematian Ismail Haniyeh telah membuat rezim Zionis makin arogan.
Mengenai serangan Israel baru-baru ini di Lebanon, Ardestani berujar Hizbullah harus membalasnya dengan setimpal.
Baca juga: Presiden Israel Herzog Bantah Negaranya Dalang Ledakan Pager di Lebanon, Benar atau Ngibul?
"Hizbullah harus membalasnya dengan sedemikian rupa sehingga Israel sadar bahwa Hizbullah lebih kuat daripada saat tahun 2006 dan bisa memberikan pukulan lebih kuat."
Ardestani menilai teror ledakan pager yang dilakukan oleh Israel adalah suatu "tindakan yang gila".
"Menunjukkan bahwa otoritas rezim Zionis putus asa."
(Tribunnews/Febri)