TRIBUNNEWS.COM, LEBANON - Korban tewas akibat serangan Israel ke Lebanon bertambah menjadi 558 orang.
Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad, Selasa (24/9/2024) men gatakan korban tewas termasuk 50 anak-anak dan 94 perempuan.
Sementara ijumlah korban luka-luka juga meningkat dari 1.645 menjadi 1.835.
Jumlah korban diperkirakan terus bertambah sebab Israel belum menghentikan serangan di sejumlah wilayah Lebanon.
Bahkan Israel mulai melancarkan serangan mendekati Ibukota Beirut.
Tentara Israel melancarkan serangan udara di wilayah Ciye, yang terletak di jalan utama antara ibu kota Lebanon, Beirut, dan kota selatan Sidon.
Suara serangan udara Israel yang menyasar wilayah Ciye, yang merupakan jalur utama migrasi dari selatan menuju ibu kota Beirut dan wilayah utara, terdengar di banyak wilayah Beirut.
Dalam pemberitaan televisi al-Jadid yang berbasis di Lebanon disebutkan bahwa serangan udara Israel yang menyasar wilayah Ciye dilakukan dengan bom berat.
Dalam pemberitaan disebutkan, berdasarkan temuan awal, sebuah gudang menjadi sasaran serangan udara di wilayah Ciye.
Laporan media lokal menyatakan bahwa ambulans sedang bergerak ke daerah di mana serangan itu terjadi dan mungkin ada orang yang terluka.
Gelombang Eksodus
Gelombang migrasi dari wilayah selatan negara itu ke ibu kota Beirut dan wilayah utara terus berlanjut.
Menteri Luar Negeri dan Imigrasi Lebanon Abdullah Buhabib sebagaimana dikutip dari Anadolu berbicara pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh Carnegie Foundation di sela-sela Sidang Umum PBB.