TRIBUNNEWS.com - Media Israel melaporkan angkatan bersenjata Yaman, Houthi, telah meluncurkan rudal balistik ke kawasan pemukiman, Jumat (27/9/2024) dini hari.
Serangan itu mengakibatkan sejumlah sirene di beberapa daerah dekat Tel Aviv berbunyi.
Militer Israel mengklaim telah berhasil mencegat satu rudal yang ditembakkan Houthi.
"Rudal dari Yaman berhasil dicegat oleh Sistem Pertahanan Udara 'Arrow'."
"Sirene dan ledakan terdengar setelah intersepsi dan serpihan peluru jatuh," kata militer Israel di Telegram, Jumat, dikutip dari Press TV.
Meski demikian, dua juta warga Israel kalang kabut akibat serangan Houthi itu.
Mereka berlarian ke sana-kemarin mencari tempat perlindungan.
Media Israel melaporkan hampir 20 warga Israel terluka saat mencari tempat berlindung.
Buntut serangan Houthi itu, Bandara Ben-Gurion menghentikan sementara operasi mereka.
Channel 14 Israel mengecam Pertahanan Udara Israel, menyoroti kelemahannya saat ini, terutama di kawasan selatan.
Media itu menekankan, masalah tersebut sangat memprihatinkan.
Baca juga: Anggota IRGC Shahram Poursafi Jadi Buron AS, Ada Imbalan Rp303 Miliar bagi yang Tahu Keberadaannya
Media Israel laoinnya menyebut "Yaman meluncurkan rudal yang tidak bisa dideteksi oleh radar di luar Israel, yang memungkinkan mereka menyerang Tel Aviv kapan saja mereka mau," dilansir Al Mayadeen.
Sementara, militer Yaman mengatakan akan mengeluarkan pernyataan dalam beberapa jam.
Pemimpin Houthi: Kami Tak Akan Ragu Dukung Lebanon
Sehari sebelum serangan ke Israel, pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Houthi mengatakan pihaknya tidak akan ragu menyerang Israel dalam rangka mendukung Lebanon dan Hizbullah.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Kamis (26/9/2024), Houthi mengutuk serangan Israel terhadap Lebanon.
Al-Houthi menekankan, serangan Israel bertujuan menghalangi Hizbullah "mendukung Gaza dan rakyat Palestina."
Ia mengatakan agresi intensif Israel terhadap Lebanon adalah "agresi yang telah direncanakan sebelumnya" dan telah "berlangsung selama bertahun-tahun".
Meski demikian, tegas al-Houthi, Hizbullah "lebih kuat dari sebelumnya".
"Musuh Zionis (Israel) mencoba menggunakan metode kriminal yang sama di Gaza dan Lebanon."
"Mereka melancarkan serangan habis-habisan, membunuh warga sipil, dan menghancurkan rumah-rumah mereka."
Baca juga: Ribuan Pejuang Perlawanan Irak Siap Turun Tangan Serang Israel, Bakal Patuhi Perintah Hizbullah
"Sementara itu, peran Hizbullah dalam mendukung Gaza menjadi lebih kuat dan lebih berpengaruh," tuturnya.
Houthi mengatakan pencapaian dan kemenangan Hizbullah menunjukkan peran penting kelompok perlawanan di Lebanon dan Palestina, serta seluruh umat Islam.
Al-Houthi juga menambahkan, rudal Hizbullah dapat mengenai seluruh bagian "Palestina yang Diduduki" (yang kini menjadi wilayah Israel).
Houthi, lanjutnya, memerangi Israel sebagai bagian dari "Poros Perlawanan", yang mencakup kelompok Palestina seperti Hamas dan Jihad Islam, Hizbullah Lebanon, dan beberapa kelompok Irak.
"Pengalaman Hizbullah telah menunjukkan bahwa kemenangan besar yang telah mempermalukan musuh Zionis (Israel) hanya dapat diperoleh melalui jihad, kesabaran, dan pengorbanan diri," pungkas dia.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)