TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pejabat Amerika Serikat mengungkapkan Iran terindikasi akan menyerang Israel dalam beberapa jam ke depan.
"Iran siap melancarkan serangan udara terhadap Israel. Mereka akan merespons pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Lebanon minggu lalu," ujar seorang pejabat senior Gedung Putih, yang berbicara dengan syarat anonim, seperti dikutip dari France24.
"Kami secara aktif mendukung persiapan pertahanan untuk membela Israel terhadap serangan ini. Serangan militer langsung dari Iran terhadap Israel akan membawa konsekuensi yang parah bagi Iran," kata pejabat itu.
Namun demikian, militer Israel mengatakan sejauh ini belum mendeteksi ancaman yang sama.
"Saat ini, kami tidak mendeteksi adanya ancaman udara yang diluncurkan dari Iran," kata juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari.
"Kami dalam keadaan siaga tinggi bersama mitra kami di Amerika Serikat, sekutu kami, dan memantau perkembangan di Iran dengan saksama."
Hagari mengatakan sistem pertahanan udara negara itu telah sepenuhnya siap, sementara pesawat tempur terus berpatroli di langitnya.
"Kami berada pada kesiapan puncak baik dalam hal penyerangan maupun pertahanan," katanya.
"Kami telah menangani jenis ancaman ini sebelumnya, dan kami akan menanganinya sekarang juga."
Netanyahu dilaporkan tinggalkan Israel
Laporan menunjukkan bahwa pesawat Perdana Menteri Netanyahu, Zion Wing, telah berangkat dari Israel malam ini.
Hal ini menyusul peringatan dari AS dan sekutu Barat tentang serangan Iran yang akan datang yang melibatkan rudal balistik, pesawat tak berawak, dan UAV.
Kondisi ini juga pernah terjadi ketika serangan Iran ke Israel April lalu. Ketika itu, Netanyahu dievakuasi ke pesawat Zion Wing untuk terus berada di udara selama serangan Iran berlangsung.
Eskalasi Timur Tengah