TRIBUNNEWS.COM -- Perang di dalam kota terjadi di Ugledar (Vuhledar) Donetsk, Ukraina timur.
Perang ini diumumkan pertama kalinya oleh pihak berwenang pada Selasa (1/10/2024), namun posisi pasukan Volodymyr Zelensky telah terkepung.
Ketua Administrasi Militer Daerah (OVA) Donetsk Vadim Filashkin melaporkan sisa-sia pasukan masih bertahan dan pertempuran terjadi di dalam batas kota.
Baca juga: Tanpa Izin AS, Ukraina Telah Serang Daratan Rusia Dengan Senjata Buatan Sendiri
Ia mengatakan bahwa di Kota Ugledar saat ini masih menyisakan sebanyak 107 warga sipil. Kini mereka terperangkap di wilayah tersebut.
Ugledar pada awal 2022 ditinggali oleh 14.144 penduduk. Kini mereka telah meninggalkan kota yang telah hancur lebur tersebut.
"Pertempuran terjadi di dalam batas kota, jadi hampir mustahil untuk membawa bantuan kemanusiaan," katanya.
Dalam laporan publik Ukraina Deep State, Rusia menusuk Ugledar dari dua arah yaitu selatan dan barat.
Sementara militer Ukraina menyebutkan serangan datang dari tiga sisi yaitu Vodyanoye, Prechystovka, Pavlovka.
"Rusia menembaki jalanan dengan mortir dan artileri. Musuh juga meluncurkan banyak pesawat nirawak dan mengendalikan seluruh rute kota," kata militer tersebut dikutip dari Strana.
Seorang prajurit dari Brigade Mekanis Terpisah ke-72 melaporkan bahwa jika kelompok yang terdiri dari 10 orang meninggalkan kota, hanya 4-6 yang berhasil keluar hidup-hidup.
Baca juga: Bara Api Menyala Iran Jembatani Duet Rusia-Houthi, Rudal Yakhont Bisa Hancurkan AS dan Israel
Brigade Mekanik ke-72 Ukraina telah mempertahankan Ugledar selama hampir dua tahun, karena pasukan Rusia telah berusaha merebut kota tersebut sejak dimulainya invasi skala penuh pada tahun 2022.
Pada 26 September, brigade tersebut membantah laporan bahwa mereka sedang mundur dan merilis video dari kota tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, pasukan Rusia maju ke timur laut Ugledar dan di pinggiran barat kota, Institut Studi Perang (ISW) melaporkan pada tanggal 30 September, mengutip rekaman geolokasi.