Anggota Knesset Israel, Ahmed Tibi Mengatakan Israel Tidak akan Mencapai Keamanan Melalui Pembunuhan

TRIBUNNEWS.COM- Anggota Knesset Israel, Ahmed Tibi, mengatakan kebijakan Israel dalam membunuh individu tidak akan pernah mendatangkan keamanan karena masyarakat tidak bisa dan tidak akan dibunuh.

Berbicara di Knesset pada hari Senin, Tibi mengatakan pada tahun 1992 Israel membunuh Abbas Al-Musawi, mantan sekretaris jenderal Hizbullah, dan pada saat itu diyakini bahwa konflik dengan Hizbullah telah berakhir sebagai akibatnya. 

Namun, Tibi melanjutkan, setelah Al-Musawi, Hassan Nasrallah mengambil alih dan bersikap lebih radikal terhadap Israel daripada pendahulunya.

Ia memperingatkan bahwa setelah Israel membunuh Nasrallah pada hari Jumat, kelompok tersebut sekarang berencana menunjuk Hashem Safieddine yang lebih radikal dari pendahulunya.

Tibi mengatakan pada tahun 2002, Israel juga menangkap Raed Karmi, pemimpin Brigade Syuhada Al-Aqsa di Palestina, yang memicu intifada baru, dan membunuh wakil panglima tertinggi Brigade Qassam, Ahed Al-Jabari, yang membawa masuk kepala Hamas yang baru, Yahya Sinwar .

"Apa yang telah Anda peroleh? Pembunuhan tidak pernah dan tidak akan mendatangkan keamanan bagi Anda," imbuhnya.

Sejak 23 September, tentara pendudukan Israel telah melancarkan serangan paling kejam dan luas di Lebanon dalam hampir 20 tahun, menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk anak-anak dan wanita, dan melukai ribuan lainnya.

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR