Iran Serang Israel, Anjungan Ladang Gas Tamar Lepas Pantai Ashkelon Terbakar: Mesir-Yordan Bisa Tekor
TRIBUNNEWS.COM - Api dilaporkan berkobar di platform ladang gas alam Tamar di Mediterania timur, yang berjarak sekitar 24 km dari Pantai Ashkelon, Palestina, wilayah pendudukan Israel.
Hal ini terjadi setelah Iran menyerang Israel dengan rudal balistik, Rabu (2/10/2024).
Baca juga: Kenapa Iran Baru Membalas Israel Sekarang? Ternyata Ada Faktor Amerika dan Gaza
Amer Al-Shobaki, seorang peneliti ekonomi yang berspesialisasi dalam urusan energi dari Yordania, mengatakan kalau ladang gas alam ini memenuhi sebagian kebutuhan Mesir dan sebagian lagi diekspor melalui stasiun Idku dan Damietta Masala.
Al-Shoubaki membenarkan kalau ladang ini juga memasok kebutuhan Yordania, terutama pabrik kalium Yordania.
Kekurangan pasokan dari ladang gas alam ini akan meningkatkan biaya produksi kalium Yordania jika menggunakan solar atau bahan bakar minyak yang mahal.
Al-Shoubaki menambahkan bahwa penutupan ladang gas tersebut memberikan tekanan yang lebih besar pada perekonomian Israel.
Hal itu lantaran Israel bakal kehilangan keuntungan sekitar 10 juta dolar As per hari, dan sekitar 3,6 miliar dolar per tahun pendapatan yang diperoleh Israel ketika mengeksploitasi atau menjual gas alam dari Tamar.
Sebagai informasi, ladang ini menghasilkan sekitar 10,8 miliar dolar AS gas alam pada tahun 2022, menurut data resmi.
Baca juga: Yordania Ikut Jatuhkan Rudal Iran ke Israel, AS: Serangan Dikalahkan, Tak Efektif
Ekonomi Israel Kian Terjepit
Al-Shoubaki menunjukkan, terbakarnya anjungan ladang gas alam ini ini bertepatan dengan kerugian besar lainnya yang diterima oleh perekonomian Israel setelah deklarasi keadaan darurat.
"Status keadaan darurat membuat penutupan bandara dan keadaan ketidakpastian dalam perekonomian Israel dengan berlanjutnya kampanye militer melawan gerakan Libanon (Hizbullah)," kata dia, dilansir Khaberni.
Seluruh kebutuhan gas Israel saat ini terus dipenuhi dari ladang Karish dekat perbatasan dengan Lebanon, dan ladang Leviathan yang berdekatan dengan ladang Tamar.
Kedua sumber gas alam ini dianggap sebagai sumber utama gas alam untuk kebutuhan lokal Israel.
Ladang Tamar menghasilkan gas alam melalui enam sumur bawah laut.
Sumur produksi terhubung dengan platform pengolahan dan produksi, yaitu sistem pengangkutan gas dan kondensat dari platform ke pantai, melalui sistem produksi bawah laut.
Ladang Tamar, 100 km sebelah barat Haifa, ditemukan pada tahun 2009 pada kedalaman total 5.000 meter di bawah permukaan laut, dan di dalam air sedalam 1.700 meter.
Produksi dimulai pada tahun 2013.
Gas alam diekstraksi melalui enam sumur produksi dan diangkut melalui dua pipa, masing-masing sepanjang 140 km, ke pabrik pengolahan utama dan primer di platform Tamar.
Gas tersebut kemudian diangkut melalui pipa ke stasiun darat di Ashdod, dan diangkut ke pasar Israel melalui pipa gas nasional INGL, dan gas tersebut diekspor ke Mesir dan Yordania melalui pipa.
(oln/khbrn/*)