News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Reaksi Netanyahu, Iran, Hamas, AS, Jerman atas Serangan Rudal Iran ke Israel

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat Kabinet di Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada tanggal 31 Desember 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Israel diserang ratusan rudal dari Iran pada Selasa (1/10/2024) malam, sebagai balasan atas kematian para pemimpin kelompok perlawanan serta warga Gaza dan Lebanon.

"Beberapa saat yang lalu, rudal diluncurkan dari Iran ke Negara Israel," kata militer dalam sebuah pernyataan, tak lama setelah serangan itu.

Mengutip The New Arab, sirene berbunyi di seluruh Israel, sementara kantor berita melaporkan mendengar ledakan di atas Yerusalem.

Kantor berita resmi Iran, IRNA, mengatakan serangan rudal diluncurkan ke Tel Aviv, pusat komersial Israel.

Wilayah udara Israel ditutup dengan semua penerbangan dialihkan, kata juru bicara otoritas bandara.

Irak dan Yordania, meskipun terletak di antara Iran dan Israel, juga menutup wilayah udara mereka.

Saat rudal-rudal tersebut bergerak menuju Israel dari timur, ledakan terdengar di atas ibu kota Yordania, Amman, saat sekutu-sekutu Israel bergerak untuk mencegatnya, menurut kantor berita AFP.

Sementara kelompok-kelompok yang didukung Iran di seluruh wilayah tersebut telah terlibat dalam perang Gaza sejak 7 Oktober, Iran sebagian besar waktu memilih untuk menahan diri dari serangan langsung terhadap musuh regionalnya.

Rudal yang ditembakkan oleh Iran terlihat di atas Yerusalem al-Quds yang diduduki di Tepi Barat pada tanggal 1 Oktober 2024. (presstv)

Tetapi eskalasi meningkat pada Selasa pagi, saat militer Israel mengatakan pasukannya telah memulai serangan darat yang ditargetkan di Lebanon selatan, melintasi perbatasan utara Israel.

Israel nekat melakukan serangan darat meskipun ada seruan untuk de-eskalasi setelah seminggu serangan udara yang menewaskan ratusan orang di Lebanon, termasuk Hassan Nasrallah, pemimpin kuat kelompok Hizbullah yang didukung Iran.

Iran mengatakan pembunuhan Nasrallah akan membawa "kehancuran" Israel, meskipun kementerian luar negeri mengatakan Senin bahwa Iran tidak akan mengerahkan pasukan apa pun untuk menghadapi Israel.

Baca juga: Netanyahu Ngumpet, 80 Persen Rudal yang Ditembakkan Iran ke Israel Diklaim Mengenai Target

Berikut reaksi sejumlah pihak atas serangan ini, mengutip Al Jazeera.

Israel

- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Iran telah membuat kesalahan besar dan ia akan membayarnya.

- Utusan Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Danny Danon, mengatakan pihaknya akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga Israel.

"Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya kepada masyarakat internasional, setiap musuh yang menyerang Israel harus menghadapi respons yang keras," tulis Danon di media sosial. 

Iran

- Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan dalam sebuah postingan di X bahwa serangan itu merupakan respons yang tegas terhadap agresi Israel. 

"Beri tahu Netanyahu bahwa Iran tidak mencari perang, tetapi berdiri teguh melawan ancaman apa pun," tulisnya. 

"Jangan terlibat dalam konflik dengan Iran." 

- Sementara itu Mohammad Javad Zarif, penasihat strategis Pezeshkian, mengatakan Iran memiliki hak untuk membela diri terhadap serangan bersenjata Israel yang berulang-ulang terhadap wilayah Iran dan warganya.

Palestina

- Hamas, kelompok Palestina yang memerintah Gaza, menyambut serangan Iran sebagai "pahlawan".

Hamas mengatakan serangan itu menjadi pesan kuat untuk Zionis dan pemerintah fasisnya yang akan membantu mencegah dan mengendalikan terorisme mereka.

Amerika Serikat

- AS menjanjikan dukungan kuat untuk Israel.

Presiden Joe Biden mengatakan bahwa negaranya sepenuhnya mendukung Israel. 

- Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan AS akan mendukung rakyat Israel pada saat kritis ini.

- Pentagon juga mengatakan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan mitranya dari Israel Yoav Gallant telah membahas konsekuensi berat bagi Iran jika negara itu melancarkan serangan militer langsung terhadap Israel. 

Baca juga: Israel Digempur Iran dengan Ratusan Rudal, Diancam Diserang Lagi jika Berani Balas Serangan Iran

Pentagon tidak mengatakan apa konsekuensinya.

Jerman

- Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan negaranya telah memperingatkan Iran terhadap eskalasi berbahaya, yang katanya akan mendorong kawasan itu semakin jauh ke jurang jurang.

PBB

- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk meluasnya konflik Timur Tengah.

Dalam sebuah posting di X, ia menulis: "Ini harus dihentikan. Kita benar-benar membutuhkan gencatan senjata.”

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini