News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Iran Vs Israel

Rudal Jenis Apa yang Digunakan Iran Menyerang Israel? Hanya Butuh 15 Menit untuk Hantam Tel Aviv

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal-rudal Iran menghantam sasarannya di Tel Aviv, Israel. Serangan ini adalah bagian dari Operasi Janji Setia-2. Pembalasan atas kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah.

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Iran meluncurkan ratusan rudal balistik ke Israel pada akhir 1 Oktober dalam serangan balasan besar-besaran.

Dalam video terlihat, rudal-rudal Iran bak air hujan yang jatuh dari langit.

Sangat cepat sehingga menyulitkan sistem pertahanan udara Israel, seperti Arrow hingga David Sling bereaksi.

Bahkan disebut, serangan itu hanya membutuhkan waktu 15-20 menit setelah dilepaskan dari Tabriz, Iran, ke Tel Aviv, Israel.

Berdasarkan pejabat di Teheran, serangan Selasa malam kemarin berhasil mengenai beberapa pangkalan militer di seluruh negeri.

“Kami menargetkan tiga pangkalan militer: Nevatim, yang menampung pesawat F-35, Netzarim, yang menampung jet F-15 yang digunakan dalam pembunuhan [pemimpin Hizbullah] Sayyed Hassan Nasrallah, dan pangkalan Tel Nof di dekat Tel Aviv dengan rudal balistik Fateh,” Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan setelah peluncuran sebanyak 200 rudal, termasuk penggunaan rudal balistik hipersonik Fateh yang pertama.

Serangan yang disebut dengan nama Operasi Janji Sejati-2 ini juga menargetkan beberapa pangkalan udara dan radar, serta pusat-pusat untuk merencanakan dan merencanakan pembunuhan terhadap para pemimpin perlawanan.

"Meskipun wilayah ini dilindungi oleh sistem pertahanan paling canggih dan terpadat, 90 persen serangan berhasil mengenai sasarannya, menyebabkan rezim Zionis takut akan dominasi intelijen dan operasional Republik Islam," tambah pernyataan itu.

Apa senjata yang digunakan Iran dalam menyerang Israel?

Serangan udara Selasa malam terlihat lebih masif dan serius dibanding apa yang mereka lakukan pada April silam.

Israel dan sekutu-sekutu mereka, termasuk Amerika Serikat dan Yordania bisa saja mengklaim sukses menembak jatuh rudal Teheran.

Namun apa yang terlihat dalam video-video di media sosial, menunjukkan sebaliknya.

Nyaris tidak terlihat ada rudal Israel yang berhasil menjatuhkan serangan Iran.

Justru hampir setiap rudal Iran berhasil menghantam targetnya di darat.

Serangan udara tersebut, yang jauh lebih serius daripada serangan serupa pada bulan April, telah meningkatkan taruhan dalam apa yang sudah menjadi momen yang sangat menegangkan di Timur Tengah saat konflik regional yang berbahaya meningkat.

Berikut ini adalah gambaran kemampuan rudal balistik Iran dan sistem pertahanan yang digunakan oleh Israel dan pasukan lain di kawasan tersebut.

Rudal Iran

Menurut laporan tahun 2021 dari Missile Threat Project di Center for Strategic and International Studies (CSIS), Teheran memiliki ribuan rudal balistik dan jelajah dengan berbagai jangkauan.

Jumlah pasti untuk setiap jenis rudal tidak diketahui.

Namun, Jenderal Angkatan Udara AS Kenneth McKenzie mengatakan kepada Kongres pada tahun 2023 bahwa Iran memiliki "lebih dari 3.000" rudal balistik, menurut laporan tahun ini dari situs web Iran Watch di Proyek Wisconsin tentang Pengendalian Senjata Nuklir.

Sebagai informasi, cara kerja rudal balistik adalah menembakkannya hingga luar angkasa atau mendekati atmosfer bumi, kemudian muatan hulu ledak terpisah dari roket yang membawanya ke udara, dan jatuh kembali ke atmosfer dan ke sasarannya.

Saat masuk kembali ke bumi, kecepatan hulu ledak bisa berkali-kali lipat dengan memanfaatkan gaya gravitasi.

Terkait serangan Selasa malam, media Iran melaporkan bahwa Teheran menggunakan rudal baru, Fattah-1, dalam serangan tersebut.

Teheran menggambarkan Fattah-1 sebagai rudal "hipersonik" – yang berarti rudal ini melaju pada Mach 5, atau lima kali kecepatan suara (sekitar 3.800 mil per jam, 6.100 kilometer per jam).

Istilah "hipersonik" sering digunakan untuk merujuk pada apa yang disebut kendaraan luncur hipersonik dan rudal jelajah hipersonik, senjata yang sangat canggih yang dapat bermanuver pada kecepatan hipersonik di dalam atmosfer Bumi.

Rudal ini diyakini memiliki kemampuan manuver dan 'kemampuan siluman' untuk melewati sistem radar.

Iran mengungkapkan rudal pertamanya, 'Fattah-1' pada bulan Juni 2023 dan 'Fattah-2' pada bulan November 2023.

Menurut media Iran, tidak ada sistem pertahanan udara canggih AS atau Israel yang dapat mencegat rudal 'Fattah'.

Ketika kali pertama Iran menyatakan hal tersebut, banyak pihak yang menertawakan. 

Mereka tak percaya negara yang diembargo puluhan tahun mampu menguasai teknologi persenjataan modern.

Persis ketika Iran meluncurkan drone kamikaze. Semua meledek dan mengatakan senjata itu mirip dengan suara motor butut yang berisik.

Namun, fakta di lapangan, baik soal rudal maupun drone buatan Iran membuat para "haters" mereka bungkam.

Soal drone, pesanan Rusia hingga berjumlah ribuan untuk digunakan di Ukraina, sudah menjadi jawaban terkait kualitas mesin perang "murah" itu.

Di sisi lain, pakar Barat mencoba menolak kemampuan Iran menguasai teknologi rudal hipersonik.

Fabian Hinz, seorang peneliti di Institut Internasional untuk Studi Strategis, mengatakan, Fattah-1 tampaknya memiliki hulu ledak pada "kendaraan masuk kembali yang dapat bermanuver," yang memungkinkannya melakukan penyesuaian untuk menghindari pertahanan rudal selama sebagian kecil menukik ke targetnya.

Namun, Hinz tak dapat mengaburkan fakta kemampuan Iran dalam hal rudal mengalami peningkatan signifikan.

ini akan menjadi peningkatan dari rudal Iran sebelumnya, kata Hinz.

Hinz skeptis bahwa Iran telah menggunakan rudal Fattah untuk pertama kalinya pada Selasa malam.

"Itu adalah salah satu rudal balistik terbaru mereka, dan mereka akan kehilangan banyak hal jika menggunakannya."

"Israel akan mendapatkan gambaran tentang kemampuannya hanya dengan menggunakannya. Ada juga kemungkinan rudal itu bisa gagal berfungsi, sehingga Israel mendapatkan gambaran yang lebih besar tentang kemampuannya. Mereka mendapatkan propaganda gratis dan tidak mengambil risiko apa pun dengan mengatakan rudal itu digunakan."

Pertahanan rudal Israel

Israel mengoperasikan berbagai sistem untuk memblokir serangan dari segala hal, mulai dari rudal balistik dengan lintasan yang membawanya keluar dari atmosfer hingga rudal jelajah dan roket yang terbang rendah.

Banyak perhatian telah diberikan pada sistem Iron Dome yang sangat efektif, yang digunakan untuk melawan roket dan senjata artileri yang masuk.

Namun, Iron Dome adalah lapisan terbawah pertahanan rudal Israel dan bukan sistem yang akan digunakan untuk melawan rudal balistik yang diluncurkan pada Selasa malam, menurut Organisasi Pertahanan Rudal (IMDO) negara itu.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini