News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei akan Pimpin Salat Jumat Hari Ini di Teheran

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dijadwalkan akan mengimami Salat Jumat hari ini, 4 Oktober 2024.

Dalam sebuah rilis di situs resminya, khamenei.ir, Khamenei akan menyampaikan khotbah, sekaligus memberikan penghormatan atas kematian pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Sebelumnya, sejumlah media Barat melaporkan bahwa Khamenei disembunyikan ke tempat aman dengan keamanan ketat sejak Sabtu (28/9/2024).

Ia dipindahkan setelah ketegangan dengan Israel meningkat karena tewasnya Nasrallah.

Khamenei sebelumnya berjanji akan membalas kematian para pejuang yang meninggal syahid.

"Nasib wilayah ini akan ditentukan oleh kekuatan perlawanan, dengan Hizbullah di garis depan,” ujarnya, mengutip The Times of Israel.

"Darah orang yang meninggal syahid tidak akan tidak terbalaskan."

Janji itupun ditepatinya pada 1 Oktober 2024.

Di hari itu, Iran menghujani Israel dengan ratusan rudal.

Sebuah gambar yang dipublikasikan di situs web resmi Ali Khamenei pada tanggal 25 September 2019 memperlihatkan Khamenei, pemimpin tertinggi Iran (kiri) bersama pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah (Khamenei.ir)

Mengutip Al Jazeera, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengatakan mereka menembakkan rudal ke Israel sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel terhadap orang-orang di Gaza dan Lebanon, serta pembunuhan para pemimpin IRGC, Hamas, serta Hizbullah.

"Menanggapi tewasnya Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah, dan Nilforoushan, kami menargetkan jantung wilayah pendudukan," kata IRGC dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Sempat Curiga Israel Akan Bunuh Hassan Nasrallah, Ali Khamenei Minta Sekjen Hizbullah Lari ke Iran

IRGC mengatakan bahwa serangannya ditujukan khusus ke tiga pangkalan militer di wilayah Tel Aviv dan tidak menyasar fasilitas sipil.

Ali Khamenei Sempat Peringati Hassan Nasrallah untuk Tinggalkan Lebanon

Ali Khamenei rupanya sempat memperingatkan Hassan Nasrallah untuk melarikan diri dari Lebanon, beberapa hari sebelum pemimpin Hizbullah itu terbunuh dalam serangan Israel.

Setelah ledakan massal pager Hizbullah pada 17 September, Khamenei mengirim pesan bersama seorang utusan untuk meminta Nasrallah agar pergi ke Iran, menurut pejabat senior Iran kepada Reuters.

Khamenei mendengar laporan intelijen bahwa Israel memiliki operasi di dalam Hizbullah dan berencana untuk membunuh Nasrallah.

Pejabat itu berkata bahwa utusan yang dimaksud adalah seorang komandan senior Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan.

Nilforoushan tewas bersama Nasrallah.

Iran Tidak Ingin Eskalasi

Pada hari Rabu (1/10/2024), Menteri luar negeri Iran, Abbas Araghchi, melakukan serangkaian panggilan diplomatik, termasuk kepada para menteri luar negeri Eropa, mengutip The Guardian.

Ia menegaskan bahwa Iran tidak ingin melakukan eskalasi. 

Berbeda dengan serangan Israel di Lebanon, sasaran Iran hanya bersifat militer dan bukan warga sipil, klaimnya.

Ketika ditanya pada hari Rabu apakah Iran telah memberikan peringatan langsung kepada AS mengenai serangan tersebut, Araghchi berkata: 

“Tidak, saya tidak mengkonfirmasi hal seperti itu. Namun kami bertukar pesan melalui kedutaan Swiss di Teheran, memberikan peringatan yang diperlukan kepada AS.” 

Dia mengatakan pesan itu dikirim setelah Iran meluncurkan rudal ke Israel.

Swiss telah lama bertindak sebagai perantara diplomatik AS di Teheran.

Salah satu tujuan seruan Araghchi adalah untuk menyampaikan batasan operasi Iran, dan untuk mendesak AS dan Eropa agar bersikeras agar Israel menahan diri dalam menanggapi hal tersebut.

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei: Kehadiran AS dan Eropa di Timur Tengah adalah Penyebab Perang

“Saya mengantisipasi bahwa kita mungkin secara bertahap akan menyaksikan kembalinya stabilitas di kawasan ini dalam beberapa hari mendatang," ungkap Araghchi.

Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, juga mendesak Eropa untuk menahan Israel.

“Jika tidak, mereka akan menghadapi respons Iran dan kawasan ini akan terlibat perang besar,” katanya.

(Tribunnwes.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini